kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.918   12,00   0,08%
  • IDX 7.194   53,44   0,75%
  • KOMPAS100 1.105   10,45   0,95%
  • LQ45 877   11,00   1,27%
  • ISSI 221   0,83   0,38%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 540   5,09   0,95%
  • IDX80 127   1,35   1,07%
  • IDXV30 134   0,22   0,17%
  • IDXQ30 149   1,57   1,07%

Peluang ternak ayam mitra Japfa Comfeed (bagian 2)


Sabtu, 11 Mei 2019 / 10:25 WIB
Peluang ternak ayam mitra Japfa Comfeed (bagian 2)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren metode kandang tertutup alias closed house sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam bidang peternakan. Adjuct Profesor Fakultas Peternakan UGM sekaligus Head of Technology and Nutrition PT Japfa Comfeed, Ferry Poernama mengatakan, teknologi ini sudah banyak digunakan di sejumlah negara.

Penggunaan teknologi kandang tertutup diyakini efektif meningkatkan produktivitas ayam broiler. "Closed house farm ini sebagai bentuk untuk bisa bersaing di industri poultry. Mau tidak mau, peternak Indonesia harus menggunakan closed house jika ingin bersaing dengan negara lain, seperti Thailand," tuturnya.

Dengan metode kandang tertutup, peternak bisa mengontrol temperatur suhu dan kelembaban secara digital. Bahkan, pembagian pakan serta minum untuk ternak juga bisa diawasi setiap harinya. Pengawasan operasional yang ketat inilah yang membuat peternakan closed house dianggap lebih menguntungkan ketimbang peternakan terbuka atau open house.

Idealnya di kandang tertutup, suhu ruangan antara 32 derajat sampai 33 derajat celcius. Kecepatan angin 3,2 meter per detik, serta kelembaban berada di angka 60%–70%. "Di Indonesia, kelembaban susah dikontrol karena negara kita beriklim tropis. So there is nothing we can do. Cukup dipastikan saja kalau kandang tidak panas dan ayam bisa nyaman," jelas Ferry.

Suhu yang panas bisa membuat kalori ayam terbakar cepat. Hal inilah yang sering membuat para peternak boros pakan. "Di kandang terbuka, ayam banyak makan tapi tidak jadi daging karena terkena panas matahari, sehingga kalorinya cepat terbuang," ujarnya.

Japfa memang gencar merekomendasikan model peternakan tertutup kepada para mitra peternak. Wakil Kepala Divisi Unggas Komersial Japfa, Achmad Dawami mengatakan saat ini sudah ada sekitar 9.477 mitra peternak Japfa yang mengoperasikan kandang tertutup atau closed house ini.

Ke depan, Japfa akan terus gencar mengarahkan mitra peternaknya untuk beralih ke metode peternakan tertutup. "Closed house tentu lebih menguntungkan bagi peternak. Dan produktivitasnya bisa meningkat lebih cepat," katanya.

Untuk terjun ke bisnis peternakan ala Japfa, para calon peternak minimal memiliki lahan sekitar 120 m agar bisa menutup biaya operasional. Dengan investasi kandang closed house senilai Rp 1,2 miliar, para mitra peternak diperkirakan bisa balik modal sekitar 5 tahun. Namun Dawami tidak merinci proyeksi pendapatan dari para mitra bisnis.

Nilai investasi tersebut belum termasuk bibit ayam dan pakan. Menurut hitungan Dawami, total investasi bisa mencapai Rp 2 miliar. Sedangkan hasil ternak ayam ini bisa dijual ke Japfa atau pihak lain. Di Japfa, peternak bakal mendapat kontrak harga yang tidak terpengaruh fluktuasi harga ayam.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×