kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang trendi tas kulit ular piton dari Bali


Kamis, 08 Januari 2015 / 15:20 WIB
Peluang trendi tas kulit ular piton dari Bali


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Havid Vebri

Wanita dan tas merupakan dua hal yang sangat sulit dipisahkan. Sebagai perlengkapan fesyen, ragam gaya tas wanita terus mengalami perkembangan, baik dari sisi bahan maupun modelnya.

Nah, salah satu tas wanita yang sekarang sedang banyak penggemarnya adalah tas kulit ular piton khas Bali. Kondisi ini mendorong bermunculannya produsen tas kulit ular piton di Pulau Dewata tersebut.

Salah satu pemainnya adalah Fajar, pemilik toko online Baliayucraft.com yang beralamat di Denpasar, Bali. Ia memulai usaha pembuatan tas kulit ular phyton sejak November 2013.

Sebelum fokus di usaha ini, ia bersama istri dan teman-temannya sudah menekuni usaha kerajinan produk-produk fesyen khas Bali. "Nah kami mengikuti tren kekinian, dan kami melihat tas kulit ular phyton sedang tren," ujarnya.

Fajar mengerjakan sendiri pembuatan tas ini sejak awal. Pembuatan pola, penjahitan, hingga penambahan pernak pernik batuan alam dikerjakan sendiri. Sejak tas kulit ular piton booming, ia pun kebanjiran pembeli dari berbagai daerah, antara lain dari Medan, Bengkulu, Riau, Lampung. "Ada juga pesanan dari Jakarta dan kota-kota di Pulau Jawa lainnya," katanya.

Untuk melayani semua pesanan, ia mengaku terus meningkatkan produksinya. Dalam sebulan ia bisa menjual minimal 150 tas. Produksi sebanyak itu melibatkan 15 orang perajin. Dengan harga jual mulai Rp 700.000 hingga Rp 1,5 juta per pieces, ia bisa mengantongi omzet minimal Rp 100 juta per bulan.

Menurut Fajar, kebanyakkan konsumennya menyukai tas dengan mode clutch atau tas pesta. Nah, memasuki awal tahun ini, tren tas kulit piton mengarah ke tas ukuran besar seperti model Webe dan Hermes. Untuk pilihan warna, konsumen umumnya menyukai warna-warna cerah, seperti pink, oranye, hijau, merah, coklat, dan warna emas.

Pernak-pernik batuan alam juga tak luput dari perhatian konsumen. "Banyak yang menyukai batu berwarna-warni dengan kombinasi bentuk kupu-kupu dan bunga," jelasnya.
Pemain lainnya adalah Luh Ria Atmarani, pemilik showroom Gallery Tas Kulit Cantik Bali. Ia sudah menggeluti bisnis tas kulit piton sejak tiga tahun lalu.

Wanita yang akrab disapa Ria ini mengakui kalau tas kulit piton kini sedang tren. Dalam sebulan, ia minimal memproduksi 50 buah tas kulit piton. Selain dipasarkan di showroom milik sendiri di Denpasar, ia juga memasok butik-butik tas di Bali dan sekitarnya.

Menurut Ria, tas buatannya banyak dicari turis lokal maupun asing. Mayoritas turis lokal menyukai tas warna warni dan penuh hiasan batu, Sementara turis mancanegara memilih tas clucth dengan model simple dan warna-warna polos.

Ia mematok harga jual tas bikinannya mulai Rp 300.000 hingga Rp 1,4 juta per pieces. Ada pun perolehan omzetnya berkisar Rp 25 juta sampai Rp 30 juta per bulan.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×