Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Havid Vebri
Aktivitas pengiriman barang dan logistik tak pernah sepi. Apalagi dengan pertumbuhan sektor perdagangan, jasa logistik pun semakin dibutuhkan. Tak heran, bila bisnis ini ramai pemain. Bahkan, maskapai Garuda Indonesia juga turut meramaikan bisnis ini, dengan mengusung brand Garuda Express Delivery (GED).
Bisnis logistik yang sudah berdiri sejak Mei 1998 ini merupakan hasil kerja sama Garuda dengan PT Trimuda Nuansa Citra. Kini, GED telah menjadi penyedia jasa layanan pengiriman udara yang mandiri.
Untuk memperbesar layanannya, sejak 2005 GED membuka kemitraan. Hingga kini, GED telah memiliki 75 mitra di Jabodetabek. Ada pun total gerai GED ada 83. Ade Chandra, staf GED mengatakan, dalam kemitraan ini, GED mematok biaya Rp 3 juta. "Itu sudah meliputi timbangan, neon box, spanduk, x-banner," ujarnya.
Sementara lokasi dan tenaga kerja disediakan sendiri oleh dari mitra usaha. Ade bilang, tenaga kerja yang diperlukan hanya satu orang. Untuk lokasi, nanti pihak GED melakukan survei guna melihat tempat itu strategis atau tidak. "Jika ada barang akan dikirim tinggal menghubungi kami dan segera diambil barangnya," jelasnya.
GED melayani berbagai jenis layanan pengiriman melalui udara, laut, darat, kurir, dan kargo. "Pengiriman udara memakai pesawat Garuda," ujarnya. Untuk jenis pengiriman paket, GED menerima barang apa pun kecuali makanan. GED juga melayani pengiriman barang berharga seperti logam mulia.
Biaya paketnya bergantung jarak, berat, dan jenis layanan pengiriman. Misalnya, biaya Rp 8.000 untuk pengiriman dalam kota. Jika ke luar pulau dengan paket ONS (one night service), dikenakan biaya maksimal Rp 71.000 per kilogram (kg).
Sedangkan, paket pengiriman barang dalam sehari atau same day service (SS) maksimal Rp 40.000 per kg. Dalam sehari mitra bisa menerima lima kali sampai 10 kali pengiriman, dengan omzet berkisar Rp 6 juta–Rp 9 juta. Untuk setiap pengiriman, GED memberikan diskon 25% kepada mitra dari harga pengiriman.
Artinya, mitra dapat mengantongi keuntungan langsung 25% dari biaya pengiriman. Dengan laba itu, mitra bisa balik modal dalam waktu tiga bulan hingga lima bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News