Reporter: Herry Prasetyo, Klaudia Molasiarani | Editor: S.S. Kurniawan
Selama orang kebanyakan masih manusia biasa, bukan superman yang mampu melakukan semuanya sendirian, bisnis menjual jasa dan keahlian tetap bakal langgeng. Itu sebabnya, pelaku usaha di bidang jasa terus bermunculan.
Kebutuhan akan tenaga dan keahlian orang lain pun terus meningkat. Maklum, meski memiliki kemampuan dan keahlian, orang sering kali tak memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan sesuatu.
Karena waktu sedemikian berharga, orang kadang kala memilih menyerahkan pekerjaan tertentu kepada orang lain dibanding harus mengerjakan sendiri dan membuang waktu.
Mencuci baju, contohnya, bagi sebagian kalangan sejatinya menjadi pekerjaan sehari-hari. Namun, lantaran tuntutan pekerjaan maupun kesibukan lainnya, sebagian orang memilih jasa penatu alias laundry.
Enggak heran, usaha jasa penatu semakin hari semakin menjamur di berbagai tempat. “Banyak orang semakin sibuk dan tidak sempat mengurus cucian,” kata Rema Arif, pemilik gerai Master Laundry asal Madiun, Jawa Timur.
Tak cuma pakaian, mencuci motor dan mobil juga menjadi aktivitas yang menuntut waktu sekaligus tenaga. Makanya, peluang jasa cuci mobil pun semakin basah.
Apalagi, Yaska Wu, mengatakan, penjualan mobil terus meningkat setiap tahun. Artinya, jumlah mobil semakin banyak. Alhasil, "Bisnis cuci mobil enggak ada titik jenuh," ujar pemilik usaha Start Sonic Premium Auto Service ini.
Usaha di bidang jasa juga tak menyedot modal besar. Beberapa jenis usaha jasa bisa digarap hanya dengan modal kecil. Maklum, barang dagangan Anda adalah jasa dan keahlian, bukan produk yang membutuhkan bahan baku mahal.
Memang, dalam menjual jasa Anda membutuhkan berbagai peralatan pendukung yang harganya kadang tidak murah. Untuk menjalankan bisnis penatu, misalnya, Anda harus memiliki mesin cuci.
Nah, jika Anda sudah memiliki dana Rp 25 juta hingga kurang dari Rp 100 juta, permodalan tentu tak jadi kendala berarti. Sebab, ada berbagai jenis usaha jasa yang bisa Anda bangun dengan modal kurang dari Rp 100 juta. Usaha jasa penatu dan usaha cuci mobil menjadi dua contoh sederhana.
Persoalannya, lantaran prospek cerah, banyak pemain baru bermunculan. Imbasnya, kompetisi di usaha jasa seperti jasa penatu maupun jasa cuci mobil semakin sengit.
Namun, bukan berarti tidak ada peluang bagi Anda untuk menjajal peruntungan di bisnis jasa. Lantaran menjual jasa, tentu saja kualitas pelayanan dan jasa menjadi persoalan nomor satu.
Meski Anda memiliki keahlian yang mumpuni dan dibutuhkan, akan percuma jika kualitas pelayanan ternyata mengecewakan. Sebagian konsumen akan memilih penjual jasa lainnya yang menawarkan kualitas layanan yang memuaskan.
Hal ini dialami oleh Rema saat mulai merintis bisnis Master Laundry. Waktu itu, Rema tidak jarang menerima komplain dari pelanggan lantaran setrikaan yang kurang rapi maupun pewangi pakaian yang kurang harum.
SDM dan inovasi
Belajar dari pengalaman di masa awal, Rema pun lebih selektif dalam memilih karyawan. Begitu pula, dia selalu memberikan pelatihan kepada karyawan, agar bekerja secara profesional dan melayani semua pelanggan dengan baik.
Hal serupa dilakukan Yaska. Setiap karyawan baru harus melalui proses pelatihan. Bahkan, bagi para mitra Start Sonic, ia menyediakan karyawan yang sudah terlatih dan betul-betul siap pakai.
Selain itu, Yaska juga memberlakukan standard operating procedure (SOP) yang harus dipatuhi setiap karyawan di gerai mana pun. Sehingga, kualitas pelayanan cuci dan salon mobil di Start Sonic seragam dan memuaskan pelanggan.
Sedemikian pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam memajukan bisnis jasa, Jakub Nurtjahjono pun membangun sekolah pangkas rambut khusus pria di Garut, Jawa Barat.
Pemilik gerai pangkas rambut pria Lanang Barbershop ini mengatakan, peluang bisnis pangkas rambut pria sangat bagus. Namun, pasokan tukang cukur yang bagus dan bisa melayani pelanggan dengan baik masih kurang.
"Kami memberikan pendidikan supaya mereka menjadi profesional dan bisa bekerja di jaringan Lanang Barbershop," ujar Jakub.
Di bisnis jasa, SDM adalah ujung tombak sekaligus aset yang berharga. Karena itu, pengembangan kualitas SDM menjadi hal penting.
Makanya, Muhammad Isnaini mengungkapkan, dirinya rela memberikan bonus kepada semua karyawan untuk setiap kerja keras mereka. Hal ini untuk mengantisipasi agar tren keluar masuk karyawan semakin minim.
Dengan adanya pelatihan dan bonus, pemilik gerai cuci mobil Auto Clean ini, mengatakan, karyawan tidak lagi menjadikan profesinya sebagai pekerjaan sampingan.
Untuk membuat karyawan betah, Rema berupaya menciptakan suasana kerja yang bisa nyaman. Bahkan, dia menganggap karyawan sebagai keluarga sendiri. Dia juga mengadakan acara makan bersama pada saat-saat tertentu untuk saling mempererat hubungan.
Selain itu, inovasi jasa juga tak kalah penting bagi kemajuan usaha. Apalagi, kompetisi di bisnis jasa yang sama semakin sengit. Karena itu, Jakub mengatakan, Lanang Barbershop hadir dengan konsep gerai pangkas rambut yang modern namun harga terjangkau.
Jakub bilang, perbedaan Lanang dengan pangkas rambut lain terletak di sisi pelayanan yang nyaman dan lingkungan yang bersih. "Namun, harga lebih murah dibanding pangkas rambut yang ada di mal," katanya.
Yaska juga melakukan inovasi dengan menawarkan layanan yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan jasa cuci mobil kebanyakan. Jasa yang ditawarkan: premium car wash, premium auto dealing, premium car service, dan premium car tunning.
Pengusaha seperti Rema memilih inovasi dengan meluncurkan layanan pencucian sepatu dan tas yang ia rintis sejak 2016 lalu. "Peluang usaha ini terbuka lebar karena orang sekarang makin perhatian merawat sepatu dan tas," ujar Rema.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News