Reporter: Fransiska Firlana, Sofyan Nur Hidayat | Editor: Tri Adi
Keterampilan teknis seseorang dalam bidang tertentu boleh jadi sangat menentukan karier seseorang. Tapi hal itu juga harus didukung kemampuan berbicara dan presentasi karena dengan ilmu itu materi akan terasa lebih hidup dan tepat sasaran.
Kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) dan presentasi merupakan salah satu penunjang keberhasilan seseorang, terutama mereka yang menggeluti pekerjaan yang senantiasa bersinggungan dengan orang lain. Sebab, sebagai makhluk hidup, manusia harus melakukan komunikasi dengan cara menyatakan ekspresi lewat kemampuan presentasi dan berbicara.
Pentingnya kemahiran berbicara di depan umum ini juga mencuat di kalangan profesional. Iman Partogi Hasiholan, Direktur Operasional Charles Bonar Sirait (CBS) School of Communications, misalnya, menganggap proses komunikasi ini merupakan bagian dari kebutuhan manusia. Kemampuan ini sangat penting karena tulisan dan gambar saja tidak cukup untuk menyakinkan orang lain," kata dia.
Bahkan saking pentingnya kemampuan ini, General Manager Corporate Human Capital PT United Tractors Tbk, Endang Tri Handajani beranggapan bahwa pada dasarnya kemampuan public speaking dan presentasi wajib dimiliki semua profesi dengan pendidikan minimal sarjana. "Tak ada alasan sarjana tidak bisa melakukan presentasi," ungkapnya.
Di mata Endang kemampuan public speaking lebih sulit dikuasai daripada kemampuan presentasi. Maklum ketika melakukan presentasi, seseorang masih bisa menyiapkan materi dan menggunakan sejumlah peralatan penunjang. Tapi tidak begitu dengan public speaking. Seseorang harus siap menyampaikan gagasan dalam kondisi apapun dan dengan peralatan pendukung yang terbatas.
Pentingnya kemampuan public speaking dan presentasi untuk menunjang karier juga diakui oleh Kepala Komunikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa (IT), Aldo Yuliardi. Menurut dia, dengan kemampuan public speaking yang baik, seorang profesional bisa menyampaikan gagasannya saat berbicara tanpa menimbulkan salah paham. "Kemampuan itu dibutuhkan terutama oleh kalangan profesional yang harus berhubungan dengan orang banyak orang, seperti para salesman, public relations, dan wartawan," ujar Aldo.
Kemampuan menyampaikan pesan ini tentu akan sangat menunjang karier yang dijalani. Misalnya, bagi seseorang yang berprofesi sebagai salesman alias tenaga penjual, tanpa kemampuan persuasif yang baik, tentu sulit mendapatkan pelanggan. Tapi, apabila dia memiliki kemampuan berbicara di depan umum yang baik dan mampu mempresentasikan produk dengan persuasif, audiens akan tertarik. Dari situlah dia akan mendapatkan banyak pelanggan, sehingga kemungkinan juga akan mendapatkan imbalan sepadan dari perusahaan.
Mursosan Wiguna, Human Capital & Corporate Affair Director Tudung Group menambahkan, kemampuan public speaking dan presentasi juga perlu didukung oleh
penguasaan materi dan sikap yang baik. HC System Development Department Head Adira Insurance, Laura Sumampouw menimpali, skill public speaking ini tentunya tidak terlepas dari content yang dibawakan. "Banyak orang yang pandai, memiliki kemampuan analisis yang baik dan dalam, namun kurang terlihat tampil dengan baik jika tidak disertai dengan kemampuan menyampaikan pendapat atau pemikiran yang memadai," katanya.
Segala profesi
Kemampuan public speaking juga sangat penting dimiliki oleh orang-orang dengan posisi yang menelurkan ide, analisis, dan profesi-profesi yang mengharuskan hubungan dengan banyak orang. Artinya hampir semua profesi dalam perkembangannya membutuhkan kemampuan public speaking dan presentasi. "Akan tetapi, ada beberapa jenis profesi atau dunia kerja yang sangat terkait erat dengan kemampuan tersebut seperti tenaga penjual dan periklanan," kata Iman.
Endang mengatakan beberapa pekerjaan tertentu seperti corporate communication dan public relation menjadikan kemampuan public speakingmenjadi syarat utama dalam perekrutan karyawan.
Bagi orang-orang yang bekerja di divisi human resouces development, kemampuan ini sangat dibutuhkan untuk mengembangkan sumber daya manusia perusahaan. "Orang-orang yang bertanggung jawab di HRD mempunyai tugas sebagi agen perubahan. Jadi,
mereka mesti memiliki strategi jitu untuk mengembangkan sumber daya manusia perusahaan," kata Mursosan.
Tantowi Yahya pemilik Tantowi Yahya Public Speaking School mengatakan, kebutuhan ketrampilan public speaking dalam sebuah pekerjaan semakin luas, tidak sebatas untuk orang-orang yang bertugas di pengembangan sumber daya manusia. Menurut dia, semua pekerjaan membutuhkan ketrampilan public speaking dan presentasi. "Sepuluh tahun terakhir, public speakingtelah menjadi ilmu yang sangat dibutuhkan, bahkan menjadi salah satu syarat seseorang yang
akan menduduki jabatan sebagai seorang presiden direktur," kata Tantowi.
Jadi, jangan menganggap bahwapublic speaking dan presentasi ini hanya dibutuhkan oleh orang-orang yang berprofesi sebagai pembawa acara, presenter, atau corporate communication sebuah perusahaan. Akan tetapi, hampir semua profesi yang berhubungan dengan masyarakat membutuhkan kemampuan ini. Mulai dari tingkat salesman hingga seorang presiden direktur pun membutuhkan kemampuan ini.
Bakat tidak cukup
Bagi sebagian orang aktivitas berbicara di depan umum atau presentasi adalah hal mudah, karena di dalam diri orang tersebut memang ada sifat percaya diri yang tinggi dan memang sudah memiliki bakat atas kemampuan tersebut. Tapi bagi sebagian lagi menganggap hal itu sebagai momok yang menakutkan karena memang kurang percaya diri dan merasa tidak memiliki kemampuan.
Namun bakat atau tidak bakatnya seseorang tidak menjamin seseorang bisa melakukan presentasi dan berbicara di depan umum. "Kalau tidak ada bakat seharusnya berlatih keras. Nah, yang berbakat juga harus berlatih sebab berbakat saja tidak cukup," kata Iman. Menurutnya, kemampuan ini memiliki teori-teori yang mesti dipelajari.
Menurut Tantowi, bakat berbicara seseorang hanya berkontribusi 20% terhadap keberhasilan public speaking, selebihnya adalah hasil dari pelatihan. "Memiliki bakat saja tidak cukup, kalau orang hanya memiliki bakat mereka hanya bicara panjang lebar tapi belum tentu ada esensinya," katanya.
Bagi mereka yang berbakat, tidak akan sulit untuk mengasah kemampuan verbal. Cukup dipoles dengan skill dan teknik presentasi atau public speaking, kemampuan verbal itu akan lebih sempurna. "Kalau orang yang kurang memiliki talenta dalam verbal communication tentu akan membutuhkan lebih banyak jam terbang," kata Laura.
Laura menambahkan, public speaking tidak hanya bermain di area verbal communication, ada juga faktor sistematika berpikir dan self confidence. "Untuk komunikasi verbal, saya rasa bisa cukup bisa dilatih, namun sistematika berpikir juga ada faktor IQ, self confidence juga ada faktor psikologis," jelasnya. Untuk hal-hal tersebut, jam terbang sangat penting dan harus konsisten sekali dilatih. Mungkin hasilnya tidak sesempurna orang yang "dari sononya " sudah berbakat dalam verbal, sistematika berpikir bagus, dan yang self confidence tinggi.
Kemampuan public speaking dan presentasi, menurut Endang, pertama harus dilandasi dengan pemahaman tentang apa yang tengah disampaikannya. Selanjutnya, dia harus bisa menyampaikannya dengan baik agar pesan sampai. "Ada orang yang paham, tapi tidak bisa menyampaikannya. Orang seperti itu jarang dibutuhkan oleh perusahaan, kecuali untuk spesialis," ujar Endang.
Tapi, seorang spesialis pun pada awalnya tetap harus mempresentasikan dulu kemampuannya. Jadi kemampuan berbicara tetap penting bagi semua pekerjaan. Di sisi lain, seseorang yang berhasil dalam berbicara dan menyampaikan gagasannya tidak selalu harus memiliki kemampuan teknis atau ahli di bidang tertentu. Asal sudah memiliki pengetahuan dasar yang cukup di bidang itu, seseorang bisa menyampaikannya dengan jelas.
Dari penjelasan ini tampak bahwa berbicara di depan umum tidak semudah yang dibayangkan. Nah untuk menguasai kemampuan public speaking dan presentasi, menurut Mursosan bisa didapat dengan belajar secara otodidak maupun mengikuti pendidikan khusus. "Kalau otodidak kita bisa melihat atau menyimak orang-orang yang sedang presentasi. Bukan hanya belajar berbicara, kita juga harus pintar menyiapkan materi. Asal ada kemauan belajar pasti bisa," jelasnya.
Masih menurut Mursosan, dalam mempelajari ilmu ini, sebaiknya 70% praktik dan 30% teori. Artinya, Anda jangan terjebak hanya untuk memperhatikan teori, tapi juga membangun kepercayaan diri dengan rajin berlatih dan berani mengekspresikan diri. "Tapi kalau ingin memperdalam tidak ada salahnya mengikuti pendidikan atau kursus," katanya.
Untuk belajar ilmu ini, biasanya tidak terlalu memakan waktu. Biaya yang harus Anda siapkan pun bervariasi mulai Rp 3 juta hingga Rp 15 juta. Berikut contoh lembaga yang menyediakan kursuspublic speaking, di antaranya CBS School of Communications dan Tantowi Yahya Public
Speaking School.
• CBS School of Communication
Charles Bonar Sirait School of Communication berdiri sejak tiga tahun silam. Dari namanya saja sudah ketahuan siapa pemilik sekolah ini. Ya, Charles Bonar Sirait, seorang artis, model, dan presenter kondang yang mendirikan sekolah ini. "Selain beliau, tenaga pengajar kami adalah para profesional di bidangnya dan seminim-minimnya bergelar S-1," kata Iman.
Untuk belajar public speaking di CBS School, minimal siswa harus berusia 17 tahun dan maksimal 55 tahun, sehat jasmani, dan menyukai aktivitas public speakingSyarat lainnya antara lain bebas narkoba dan menunjukkan rapor bagi siswa lulusan SMA dan ijazah kelulusan bagi lulusan pendidikan tinggi. "Klien kami selama ini cukup beragam, mulai personal dan instansi," kata Iman.
Beberapa instansi yang pernah menjadi klien CBS School antara lain BCA, Bina Nusantara School, BNI LIfe, Prudential, Jamsostek, PT Taspen, Permatabank, Telkomsel, Toyota Indonesia, dan lainnya.
Salah satu pendidikan public speaking yang ditawarkan adalah kelas reguler yang dapat dikuti dalam kurun waktu 1 bulan sampai dengan 2 bulan. Kelas ini ditujukan bagi perusahaan dan profesionalnya yang memiliki waktu belajar terbatas. Calon peserta cukup memilih public speaking bidang tertentu misalnya public speaking untuk TV presenter, public speaking untuk Master of Ceremony, public speaking untuk sales industry, public speaking untuk public relations, public speaking
untuk customer service, public speaking untuk insurance agent, dan public speaking untuk hospitality industry (hotel, penerbangan, rumah sakit, dan call centre).
Sekolah ini menawarkan biaya kursus mulai Rp 7 juta hingga Rp 15 juta per paket. Lulusan dari lembaga ini akan mendapatkan sertifikat.
• Tantowi Yahya Public Speaking School
Sekolah milik pembawa acara televisi kondang, Tantowi Yahya sudah berdiri sejak empat tahun lalu. Hingga sekarang, lembaga pendidikan itu sudah beroperasi di lima kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Singapura, dan Kuala Lumpur. "Sejak pertama kali dibuka kami sudah meluluskan lebih dari 1.000 orang," kata Tantowi
Tantowi mengatakan, Tantowi Yahya Public Speaking School mengajarkan teori-teori dasar public speaking yang disertai dengan praktik langsung. Pendidikan di sekolah itu dibagi dalam empat tingkatan dengan waktu pendidikan masing-masing selama tiga bulan. Jadi peserta bisa menyelesaikan sekolah itu dalam satu tahun. Biaya pendidikan untuk setiap tingkatan rata-rata Rp 3 juta.
Tantowi sendiri sekali-kali turun mengajar terutama pada kelas-kelas khusus yang berorientasi praktik. Sedangkan staf pengajar utama merupakan para ahli di bidang public speaking seperti pembawa acara dan akademisi. Dengan begitu, Tantowi yakin, para peserta pendidikan di sekolahnya bisa mendapatkan ilmu dari para pengajar yang tepat.
Uniknya, tidak ada persyaratan pendidikan minimal bagi seseorang yang akan mengikuti pendidikan di sana. Menurut Tantowi, jika memiliki minat besar, lulusan SMP pun bisa mengikuti pendidikan. Tapi, Tantowi menegaskan bahwa sekolahnya bukan untuk mencetak pembawa acara televisi seperti dirinya. Yang paling utama, sekolah itu akan mengajarkan cara berkomunikasi yang efisien di depan publik.
Tantowi mengatakan alasannya membuka sekolah public speaking karena telah merasakan sendiri pentingnya memiliki ketrampilan public speaking. Pria yang saat ini terjun ke dunia politik itu telah lama malang melintang di dunia hiburan sebagai pembawa acara di berbagai acara televisi terutama kuis. Selain itu, dia juga menjabat sebagai eksekutif baik di perusahaan lain maupun di perusahaannya sendiri.
Keberhasilannya selama ini, menurut Tantowi tidak lepas dari kemampuan public speaking yang dimilikinya. Jadi dengan membangun sekolah itu, dia ingin menularkan kemampuannya ke orang lain sebanyak mungkin.
Jadi, jangan sepelekan kemampuan bercuap-cuap, ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News