kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peminat merchandise membludak, bersiaplah antre nan panjang


Kamis, 30 Agustus 2018 / 07:00 WIB
Peminat merchandise membludak, bersiaplah antre nan panjang


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Sebagian besar pengunjung juga menyerbu toko merchandise resmi Asian Games 2018 yang berada di dalam kawasan GBK. Toko resmi tersebut bernama Super Store Asian Games 2018. Banyaknya pengunjung yang mengincar aneka suvenir Asian Games 2018 membuat antrean mengular sejak pagi.

"Dari awal toko buka sudah ada yang antri, dari pagi tadi. Super store buka mulai pukul 10.00 pagi. Saya buka gerai, sudah ada beberapa yang ngantri," ujar Eci Prameswari, salah satu penjaga Super Store di kawasan GBK pada KONTAN, Selasa (28/8). Ia mengatakan Super Store beroperasi sejak Kamis (16/8) lalu dan beroperasi selama 12 jam, yakni mulai pukul 10.00 sampai 22.00.

Eci menginformasikan, semua merchandise asli Asian Games 2018 mulai dari yang termurah sampai yang termahal bisa didapatkan di Super Store. Merchandise termurah seperti bolpoin, tas PVC, dan gantungan kunci dengan maskot Asian Games, dibanderol mulai Rp 15.000 - Rp 30.000 per buah. Lalu, tempat pensil, notebook, hingga tumbler dihargai Rp 50.000-119.000 per buah. Sedangkan aneka boneka maskot Asian Games 2018 dibanderol mulai Rp 150.000 per buah.

"Yang paling mahal ada jaket Asian Games, harganya Rp 3,5 juta. Lalu ada ini suvenir maskot Asian Games dari timah putih harganya Rp 4,3 juta. Ada juga boneka maskot Asian Games ukuran raksasa harganya sampai Rp 5 juta. Tapi kalau boneka itu pesanan tertentu saja," jelas Eci.

Antrian makin mengular panjang saat siang menuju sore hari. Panas dan terik matahari tak menyurutkan semangat dan minat pengunjung untuk mengantri. Panjangnya antrian membuat panitia yang bertugas harus membatasi pengunjung yang masuk dengan sistem kloter. Satu kloter hanya dibatasi sampai 20 pengunjung yang masuk ke dalam arena toko.

"Sudah ada satu jam saya di sini, sampai sekarang belum masuk juga. Saya rela antri nih demi dapat boneka atau kaos. Niat awalnya mau beli online aja lewat e-commerce, tapi ternyata sudah habis semua," ungkap Natalie, salah satu pengunjung Asian Games asal Bogor. Ia membenarkan jika sejak Super Store ramai pengunjung, diberlakukan sistem kloter untuk membatasinya.

Sepanjang hari, Super Store selalu dipadati pengunjung, baik pengunjung lokal maupun mancanegara. Semua memburu merchandise sebagai oleh-oleh. Eci mengatakan, jika merchandise yang paling banyak dicari adalah boneka, kaos dan gantungan kunci. "Boneka sama kaos paling cepat habisnya kalau di sini," ujarnya.

Di samping itu, Super Store memberlakukan sistem pembayaran nontunai atau cashless. Jadi, pengunjung harus punya alat bayar seperti uang elektronik (e-money), debit atau kartu kredit. Namun, bagi para atlet asing dan turis asing diberi kelonggaran untuk membayar dengan uang tunai.       

Aneka kuliner nusantara dan mancanegara laris manis diserbu pengunjung

Antrean menjadi pemandangan yang sering ditemui di arena Asian Games kawasan Senayan, Jakarta. Selain di area Super Store, terlihat juga antrean di sentra kuliner.

Seperti yang ada di zona Bhin Bhin, salah satu zona Asian Games 2018 dalam kawasan Gelora Bung Karno (GBK), terdapat kuliner dari Indonesia dan Timur Tengah. Dari sederet stan yang ditawarkan, ada Kebab Palestina yang antreannya cukup panjang. Pembeli harus sabar mengantre dan menunggu giliran, antrean sepanjang satu meter yang harus ditunggu gilirannya

Mengusung konsep food truck, makanan tersebut dibanderol mulai dari Rp 40.000 untuk kebab ayam, Rp 45.000 untuk sapi dan mix. Sedangkan untuk nasi kebuli sendiri dibanderol Rp 50.000. "Hampir setiap hari memang selalu ramai antrean. Apalagi kalau weekend, antriannya kayak nggak habis-habis," ujar Irwan, salah satu karyawan Kebab Palestina.

Ia mengatakan, dalam sehari bisa menjual sekitar 200 - 300 porsi kebab. Jumlah tersebut meningkat sampai 500 porsi di akhir pekan. Selain Kebab Palestina, ada pula makanan yang mengusung konsep food truck, yakni KFC, Bakmi GM, Telep telep, Nasi kebuli, Kebab Wagen dan Martabak Orin.

Pelaku usaha lain yang tak ingin melewatkan ajang Asian Games 2018 adalah Fransisca Yunisha pemilik Madam's Kitchen, toko online yang menjual aneka kuliner nusantara. Di ajang olahraga terbesar se-Asia kali ini, ia menjual aneka kue basah dan camilan, seperti kue gendu durian, onde-onde, panada, nagasari, sus, kue lapis dan sebagainya. Aneka kue basah dan camilan dibanderol Rp 5.000 - Rp 15.000 per porsi.

"Selain camilan, saya juga jual makanan berat, ini ada gudeg, siomay, sate taichan, sate lilit, dan sate maranggi. Harganya mulai Rp 25.000," ujar Fransisca. Ia menyewa stan selama dua pekan Asian Games, dengan harga sewa Rp 19 juta untuk dua pekan.

Stan Madam's Kitchen berada di dalam gedung seputaran Plenary Hall Jakarta Convention Center, merupakan area pertandingan cabang taekwondo dan karate. Area tersebut merupakan lalu-lalang para kontingen peserta Asian Games.

Posisi stan yang strategis tentu menguntungkan Fransisca. Pembeli yang datang selain dari Indonesia juga datang dari warga Korea, Filipina dan Thailand. "Harga sewanya cukup mahal memang, tapi saya maklum, ini event besar se-Asia. Saya bisa memperkenalkan kuliner Indonesia dan branding," tuturnya.

Madam's Kitchen beroperasi mulai pukul 09.00-20.00. Fransisca mengatakan rata-rata hasil penjualannya mencapai Rp 10 juta per hari. Makanan gudeg adalah yang paling laris diburu. Sedangkan untuk camilan, kue gendu durian adalah yang terfavorit. "Keuntungan semuanya nanti dibagi untuk enam orang yang jualan bersama saya, kuliner binaan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×