kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan labu siam bisa dimulai dari buah (2)


Senin, 14 Juli 2014 / 12:05 WIB
Pengembangan labu siam bisa dimulai dari buah (2)


| Editor: Havid Vebri

Labu siam termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan. Makanya, banyak petani mau membudidayakan tanaman dengan bahasa latin Sechium edule ini. Tanaman labu siam bisa dikembangbiakkan dengan biji atau buah.

Rio Rustahirtama, petani labu siam dari Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Liwa, Lampung Barat, mengatakan, untuk mendapatkan bibit labu siam cukup dengan membiarkan buah labu di batangnya sampai sebulan lamanya.

Setelah itu, buah dipetik dan disimpan di tempat yang lembab agar cepat bertunas dan berkecambah. Buah yang sudah menghasilkan tunas sepanjang sekitar 30 sentimeter (cm) sudah siap di tanam di lahan.

Sebelum memasuki masa penanaman, harus disiapkan dulu lahannya. Langkah pertama adalah membuat lubang tanam dengan ukuran sekitar 50 cm x 50 cm dan kedalaman 20 cm.

Sedangkan jarak antar lubang sekitar 2 meter. Pemberian jarak perlu dilakukan agar daun dan batang tidak saling tumpang tindih. Menurut Rio, dalam satu lubang dapat ditanami hingga tiga bibit sekaligus. Bibit tersebut ditutup dengan tanah hingga menutupi bagian buahnya.

Sedangkan bagian tunas tetap dibiarkan muncul di atas permukaan tanah. Rio bilang, agar bibit labu siam tumbuh dengan baik harus dilakukan pemupukan enam bulan sekali, dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kimia.

Sementara penyemprotan dilakukan dua minggu sekali guna memberantas hama yang biasa menggangu daun dan buah labu siam. Karena labu siam ini tanaman menjalar, maka diperlukan media agar batangnya bisa tumbuh menjalar ke atas. Untuk itu, diperlukan para-para setinggi sekitar 2 meter.

Rio bilang, para-para itu bisa dibuat dari bambu atau kayu. "Untuk panjang dan lebar para-para disesuaikan dengan kondisi lahan serta jumlah tanamannya," ujarnya.

Proses perawatannya, daun labu siam harus rajin dipangkas sekitar tiga hingga empat minggu sekali. Tujuannya, untuk memudahkan proses perubahan bunga menjadi bakal buah.

Anton Setiawan, petani labu siam asal Ambarawa, Jawa Tengah, mengatakan, menanam labu siam tidak membutuhkan modal besar. Pasalnya, buah yang akan dijadikan bibit bisa diperoleh langsung dari tanaman induk.

"Saya sendiri hanya mengeluarkan modal sekitar Rp 500.000 untuk perawatan sampai dengan masa panen," katanya.

Menurut Anto, saat panen, ada baiknya buah labu siam disisakan sampai tua untuk dijadikan sebagai bibit baru manakala ada batang tanaman yang mati. "Jadi kalau ada yang mati maka tanaman tersebut harus disulam," kata Anto.     

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×