kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Pengusaha kue ganyong beromzet ratusan juta (1)


Jumat, 16 Januari 2015 / 17:12 WIB
Pengusaha kue ganyong beromzet ratusan juta (1)
ILUSTRASI. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencetak laba bersih sebesar Rp 12,75 triliun sepanjang periode Januari–Juni 2023. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Jatuh cinta pada dunia  patisserie mengantarkan Siti Solihah menjadi pengusaha kue kering sukses. Di bawah bendera Nanamie Cake and Pastry, produk olahan kue dan roti bikinannya kini sudah mejeng di gerai ritel modern seperti Carrefour dan Superindo.

Wanita yang akrab disapa Elly ini merintis usaha sejak tahun 2001. Beberapa produknya yang cukup terkenal antara lain bagelen ganyong dan stik mokaf keju. Di luar itu, ia juga memproduksi brownies, redvelvet, tar, fondant, dan lainnya.

Produk unggulannya adalah bagelen ganyong yang distribusinya sudah sampai ke seluruh Indonesia. Bahkan, tembus hingga Malaysia dan Singapura Lalu apa sebetulnya keistimewaan bagelen ganyong bikinannya? Kebanyakan orang mengenal bagelen sebagai kue kering yang diolesi roombutter dan dijadikan cemilan.

Namun, Elly memodifikasi bagelen dengan menggunakan tepung ganyong. Tepung ganyong dihasilkan berasal umbi pohon ganyong (Canna edulis Kerr) yang bentuknya mirip talas. Ia memilih tepung ini karena tidak berbau dan tidak berwarna.

Perkenalan Elly dengan ganyong berawal sebelum tahun 2007 saat Dinas Perdagangan Jawa Barat bersama Asosiasi Industri Menengah Agro mengadakan pelatihan membuat olahan dari umbi-umbian, seperti ubi ungu dan ganyong.

"Dari situ kami diberi pengetahuan tentang manfaat ganyong hingga akhirnya saya membuat kue kering dengan ganyong sampai sekarang," kata wanita yang berprofesi sebagai guru SD ini.

Elly bercerita, sejak masih mengajar sebagai guru SD, ia sudah terpikir membuat bisnis. Baginya, menjadi pengusaha lebih menantang meski pekerjaan sebagai guru juga mulia. Kini, Elly memiliki rumah produksi sendiri di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Bandung.

Dengan dibantu 10 orang karyawan, ia mampu memproduksi 300 dus kue kering per minggunya. Harganya cukup terjangkau. Bagelen ganyong dibanderol seharga Rp 25.000 per pak, stick cheese mokaf Rp 20.000 per pak. Sementara kue brownies, tar, redvelvet, fondant, dan lainnya rata-rata di kisaran Rp 35.000 hingga Rp 200.000.

Untuk bagelen ganyong, stick cheese mocaf, dan brownies diproduksi setiap hari. Sedangkan kue-kue basah diproduksi jika ada pesanan. Dalam sehari, ia menjual lebih dari 100 pak bagelen baik melalui reseller, distributor, pemesanan online, dan penjualan di toko kelontong.

Bagelen ganyong juga sudah masuk pasar swalayan, seperti Carrefour, Indomaret, dan Superindo di wilayah Jawa Barat. Proses pembuatan barcode juga dibantu oleh Dinas Perdagangan provinsi.

Dengan jaringan pasar yang cukup luas, kini ia bisa menghasilkan omzet Rp 100 juta per bulan. "Dalam waktu dekat, kami akan membuat bagelen ganyong kemasan kecil untuk anak-anak dan mahasiswa," ujarnya. Kemasan baru ini akan dipasarkan di minimarket, seperti Indomaret, 7-Eleven,  dan Alfamart.   

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×