Reporter: Primasyah Kristanto | Editor: Rizki Caturini
Layaknya mudik ke kampung halaman, membeli baju baru untuk merayakan hari raya seperti Lebaran sudah menjadi tradisi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Kini dengan maraknya toko online, orang-orang sudah mulai melirik untuk membeli via online ketimbang berdesak-desakan di pasar untuk mencari baju ataupun barang-barang kebutuhan lain untuk Lebaran. Benar saja, para pelaku bisnis online mengaku penjualannya meningkat selama Ramadan.
Marshall Sautlan, staf pemasaran toko online @kamukaos mengatakan, selama Ramadan, tokonya kebanjiran pesanan. Pangsa pasarnya selama ini adalah para mahasiswa yang gemar membuat kaus pesanan alias custom. Selama bulan puasa, banyak konsumen yang datang dari komunitas-komunitas untuk dibuatkan kaus untuk kegiatan sahur on the road atau buka puasa bersama. "Biasanya, komunitas butuh identitas sehingga mereka memesan kaus untuk kegiatan itu," ujarnya.
Marshall bilang, selama Ramadan, sedikitnya toko online yang baru berdiri Februari 2014 ini bisa mendapatkan 20 pesanan per hari. Padahal, pada hari-hari biasa, pesanan yang datang hanya sekitar lima pesanan hingga delapan pesanan.
Tak ayal, ini berdampak pada omzet yang mereka peroleh. Biasanya omzet yang didapat sekitar Rp 8 juta per bulan. Namun selama bulan puasa, omzet bisa naik hingga Rp 10 juta, bahkan lebih. "Ini masih perkiraan karena sekarang belum sampai ke penghujung Lebaran," kata dia.
Invictus, distro yang berlokasi di Bandung pun mengalami peningkatan penjualan selama bulan Ramadan. Apalagi setelah juga memasarkan produk fashion-nya lewat toko online invictus.co.id, penjualan produk Invictus meningkat lebih dari 100% dari bulan-bulan biasanya.
Mayoritas produk yang paling laris adalah kaus trendi dengan desain yang sederhana. "Mungkin untuk kebutuhan hari raya Idul Fitri, biasanya anak muda ingin tampil keren," ungkap Dicky Sukmana, pemilik Invictus dalam rilis yang diterima KONTAN.
Selain kaus, Invictus juga memproduksi produk-produk fashion lain seperti jaket, tas dan topi. Sampai saat ini Invictus sudah bisa memproduksi sekitar 1.000 barang hingga 2.000 barang per bulan untuk memenuhi permintaan di wilayah Bandung dan beberapa kota besar lain. Harga jual produk, terutama kaus berkisar Rp 100.000 per potong.
Saat ini Dicky bekerjasama dengan lima distributor yang tersebar di beberapa kota seperti Bali, Makassar, Jakarta, dan Surabaya. Dicky pernah bilang, dalam sebulan dia bisa mengantongi omzet hingga menyentuh seratus juta rupiah, bahkan lebih.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, Invictus melengkapi toko online-nya dengan sistem payment processor iPaymu. Sistem ini sangat membantu penjualan online karena bisa mengintegrasikan rekonsiliasi data transaksi. Ini merupakan online payment processor berbasis kartu debit yang menyediakan perdagangan online yang terintegrasi untuk layanan e-commerce.
Sementara @kamukaos gencar memasarkan produk lewat media sosial khususnya Twitter dan Instagram untuk menggenjot penjualan di kalangan pangsa pasar anak muda. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News