kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pernak-pernik cantik penghasil laba ciamik


Rabu, 24 Juli 2013 / 12:49 WIB
Pernak-pernik cantik penghasil laba ciamik
ILUSTRASI. Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini, Kamis 24 Februari 2022. Pho. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/12/2021.


Reporter: Revi Yohana, Marantina | Editor: Dupla Kartini

Remaja putri umumnya gemar mempercantik diri dengan mengenakan aneka aksesori. Makanya, banyak pebisnis yang tertarik menggeluti usaha penjualan aksesori remaja. Salah satu yang menawarkan kemitraan usaha aksesoris dan pakaian remaja putri adalah Girls. Ini adalah merek di bawah naungan Velvet Series, perusahaan Malaysia yang berdiri sejak tahun 1994.

Gerai perdana Girls dibuka di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2010. Kemudian, PT Cakra Niaga Tama yang membawa lisensi merek ini ke Indonesia, dan mulai menawarkan kemitraan sejak Juni 2013.

Direktur PT Cakra Niaga Tama, Budi Tjahyadi menuturkan, saat ini sudah ada sekitar 50 gerai Girls yang tersebar di Malaysia, Mesir, Filipina, Amerika, Syria dan Uni Emirat Arab. Adapun, di  Indonesia, gerai perdana Girls akan diresmikan  pada November 2913. "Target kami membuka 4-5 gerai tahun ini. Sudah ada mitra yang tertarik membuka gerai di Jakarta," papar Budi.

Sekitar 70% barang jualan Gerai Girls adalah aksesori seperti kalung, gelang, anting, dan jam tangan. Sementara,  30% lainnya pakaian, tas, dan sepatu. Produk aksesori dibanderol mulai Rp 40.000 hingga Rp 60.000, sementara pakaian, tas dan sepatu berkisar Rp 150.000 hingga Rp 200.000.

Rudi mengklaim, kelebihan Girls yaitu memiliki karakter brand yang kuat dan global. "Segmentasi Girls sangat jelas, yakni usia enam hingga 12 tahun, dengan tema fun and girlie," ujar Budi.

Tren mudah berubah

Bagi calon mitra yang berminat harus mau merogoh kocek Rp 800 juta hingga Rp 900 juta untuk memboyong paket kemitraan. Besaran investasi tergantung luas ruangan. Luas yang disarankan, yakni 80 - 100 meter persegi (m2).

Paket investasi itu sudah termasuk franchise fee Rp 150 juta selama lima tahun, renovasi, dekorasi tempat, stok awal, standar operasional, training awal, dan promosi pembukaan. Mitra wajib membayar management fee 5% dari omzet.

Rudi menghitung, mitra bisa meraup omzet Rp 375 juta hingga Rp 450 juta per  bulan. Jika target laba bersih 30% tercapai, mitra ditargetkan bisa balik modal dalam waktu 1-2 tahun.  

Pengamat waralaba dari Sarosa Consulting, Pietra Sarosa menilai, persaingan di bisnis penjualan aksesori sudah cukup ketat. Selain itu, pembeli aksesori bukanlah konsumen loyal, sebab barang seperti itu trennya terus berubah.

Menurut Pietra, ada beberapa hal yang harus diperhatikan calon mitra. Pertama, harus memastikan harga beli produk tidak terlalu mahal dibandingkan harga jual. Persaingan yang ketat menyebabkan pemain tidak bisa mengambil margin besar.

Selain itu, jika stok tidak laku, sebaiknya mitra bisa melakukan return. "Kalau tidak bisa return, risiko mitra tinggi sekali, karena tren aksesori berganti dalam tiga bulan sekali," bebernya.

Untuk mencapai target omzet, Pietra menyarankan mitra memilih lokasi yang ramai dan harus bisa menjual barang unik alias tidak mirip dengan pesaing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×