kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.190   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.859   -19,38   -0,28%
  • KOMPAS100 998   -4,29   -0,43%
  • LQ45 763   -2,89   -0,38%
  • ISSI 226   -1,03   -0,45%
  • IDX30 393   -1,44   -0,37%
  • IDXHIDIV20 454   -1,80   -0,39%
  • IDX80 112   -0,40   -0,36%
  • IDXV30 114   -0,23   -0,20%
  • IDXQ30 127   -0,92   -0,72%

Perry si raja distro yang jadi pebisnis wisata (1)


Jumat, 06 November 2015 / 15:16 WIB
Perry si raja distro yang jadi pebisnis wisata (1)


Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Berangkat dari kesuksesannya mengembangkan bisnis factory outlet di masa lalu, Perry Tristianto melirik bisnis wisata, hotel, dan kuliner di bawah bendera Perisai Group. Citra  Perry yang selama ini dikenal sebagai raja FO perlahan mulai berubah sebagai pebisnis hospitality terkemuka di Bandung.

Sempat dikenal sebagai raja factory outlet (FO) beberapa tahun lalu, membuat Perry Tristianto begitu lekat dengan bisnis fesyen di Tanah Air. Namun, mulai lesunya bisnis FO pada tahun 2012 silam mengubah jalan hidup Perry hingga saat ini.

Sejak tiga tahun lalu, Perry membentuk perusahaan baru bernama Perisai Group. Usaha anyar ini merupakan induk dari semua jenis usaha yang digarap Perry wisata yang dikelola PT Perisai Wisata Utama dan bidang kesehatan dibawah bendera PT Perisai Husada.

Perry menuturkan ide membuat Perisai Group ini karena dia merasa memerlukan wadah yang membawahi semua lini usahanya agar lebih jelas.

Saat ini Perry mengendalikan 15 usaha mulai dari bidang wisata seperti Floating Market, De Ranch Lembang, Taman Kupu-Kupu Cimahi, The Historich, All About Strawberry, kemudian di bidang kuliner ada Tahu Susu Lembang, Rumah Sosis, Farmhouse, Asado Kitchen, Brighton, belum lagi di bidang properti, ia juga memiliki bisnis hotel sendiri bernama The Summit Siliwangi Hotel.

Meski asyik mengembangkan bisnis barunya, tapi Perry tetap mempertahankan usaha FO yang telah dirintisnya sejak era 1990-an. Tercatat saat ini dia masih  mengembangkan The Big Price Cut serta kawan-kawannya The Summit, Summit Boutique Outlet, Formen Galeri Lelaki, Samaya Hijab Store, dan Aamani. "Jadi lini usahanya saya bertambah, yang tadinya hanya FO, sekarang ekspansi ke beberapa bidang lain. FO yang beroperasi masih tetap bertahan, tapi tidak akan ditambah," katanya.

Perry melihat pasar sudah mulai jenuh dengan FO atau yang pada awal tahun 2000-an dikenal dengan istilah distro. Ia menganalisa bahwa gaya hidup masyarakat yang dinamis adalah penyebab banyak FO yang berguguran. Tapi, dia mengaku  justru terpacu dari pudarnya gemerlap bisnis FO  ini dan melihat potensi lain yang bisa digarap.

Dia menyebut dalam beberapa tahun ke depan, bisnis wisata, hotel, dan kuliner yang sedang digelutinya saat ini akan terus berkibar karena saling terkait.

Dari sejumlah usaha yang tengah dikembangkan saat ini, bidang wisata menjadi fokus utama Perry. Hal ini karena mampu menyumbang 70% pendapatan, sedangkan sisanya 30% diperoleh dari bisnis FO.

Lelaki yang mempekerjakan lebih dari 500 orang ini mengaku mampu meraup omzet hingga miliaran rupiah setiap bulan dari semua lini bisnisnya.

Saat ini, Perry tengah bersiap membangun lokasi wisata baru dan pada akhir tahun ini sudah disiapkan dana investasi untuk ekspansi usaha wisata lebih dari Rp 50 miliar.       

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×