kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pesaing minim, laba usaha senjata cosplay menggiurkan


Kamis, 14 April 2011 / 13:54 WIB
Pesaing minim, laba usaha senjata cosplay menggiurkan
ILUSTRASI. Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) berdiri dalam formasi dekat Lapangan Tiananmen sebelum parade militer yang menandai peringatan ke-70 pendirian Republik Rakyat Tiongkok pada Hari Nasional di Beijing, China, 1 Oktober 2019


Reporter: Handoyo, Dharmesta | Editor: Tri Adi

Komunitas cosplay di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat. Hampir di setiap daerah, komunitas itu selalu hadir. Tentu saja, ini membuka peluang bisnis senjata untuk cosplayer. Omzet bisnis tersebut bisa mencapai Rp 10 juta per bulan. Permintaan akan melonjak menjelang festival cosplay.

Tak hanya pembuat kostum animasi Jepang yang kebanjiran rejeki, seiring menjamurnya komunitas costume play alias cosplay. Tapi pembuat senjata cosplay juga kecipratan berkahnya.

Fajar Adi Permana, misalnya. Lelaki 21 tahun yang baru membuka usaha pembuatan senjata cosplay pada Juli 2010 ini merasakan imbas tren cosplay. Dengan dibantu seorang karyawan yang langsung didatangkan dari Jepara, Jawa Tengah, ia bisa menghasilkan sekitar 10 senjata setiap bulan.

Alasan utama Fajar menggeluti bisnis ini karena belum banyak pesaing. "Sudah banyak pihak yang menawarkan jasa pembuatan kostum, namun khusus pembuatan senjata masih sedikit," tutur Fajar yang juga penggemar cosplay.

Selain Fajar, pembuat senjata cosplay lainnya adalah Amal Ibrahim. Pria asal Yogyakarta yang masih duduk di bangku kuliah ini mulai usaha itu sejak Desember 2009. Ia tertarik menekuni bisnis ini juga karena menyukai anime dan acara cosplay. Meski dibantu tiga pekerja, per minggu dia membatasi produksi dua hingga tiga senjata.

Hampir 99% bahan baku senjata cosplay buatan Fajar adalah kayu kecapi. Selain mudah dibentuk, bobot kayu jenis ini sangat ringan. Adapun Ibrahim menggunakan bahan kuningan dan stainless steel untuk pembuatan senjata. “Yang stainless, harganya Rp 200.000 lebih mahal” ujarnya.

Produk yang dibuat oleh Fajar bervariasi, mulai dari bentuk shuriken atau bintang ninja sampai pada pedang. Harga yang ditawarkannya pun beragam, tergantung dengan besar kecilnya senjata serta tingkat kerumitan disain dan warna.

Fajar menuturkan, harga senjata shuriken Rp 30.000. Namun, untuk senjata yang memiliki tingkat kerumitan disain seperti pedang Warcraft dibanderol dengan harga Rp 2 juta. Adapun Ibrahim menawarkan harga produknya berkisar antara Rp 300.000 sampai Rp 1 juta.

Selain senjata tokoh-tokoh anime yang sedang booming saat ini semisal Naruto, pesanan senjata tokoh anime lainnya juga banyak. "Saya bahkan sampai kurang paham dengan tokoh yang maksud," kata Fajar.

Ibrahim mengaku sanggup membuat sesuai dengan order, mulai senjata Bleach dan Naruto hingga tokoh nonanime seperti Warcraft. Belum lama ini, dia dapat pesanan senjata Zoro seharga Rp 450.000-Rp 500.000 per unit.

Dari hasil penjualan itu, dalam sebulan, Fajar bisa mengantongi omzet hingga Rp 10 juta. Namun, jika ada perayaan khusus seperti festival cosplay permintaan yang masuk bisa berlipat. Selain di Bandung, ia pun mengirim produknya hingga ke luar Jawa, antara lain Medan dan Manado.

Meski menerima pelbagai pesanan, omzet Ibrahim justru lebih sedikit karena ia membatasi order. Tapi, produknya sudah merambah ke Jakarta dan Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×