Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi
Pasar Silir di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon Solo, Jawa Tengah, terkenal sebagai pusat penjualan kambing. Di pasar ini, ada puluhan pedagang kambing. Dalam sehari, pedagang bisa menjual sekitar 20 kambing-40 kambing per hari. Omzet pedagang dari bisnis ini bisa mencapai Rp 80 juta per hari.
Sebulan lagi atau tepatnya pada 24 September mendatang, umat Islam di Indonesia akan merayakan hari raya Idul Adha 1436 hijriah. Ritual tahunan itu selalu dirayakan dengan menyembelih hewan kurban: kambing dan sapi.
Lazimnya, menjelang hari raya Idul Adha, permintaan terhadap hewan kurban melonjak tinggi. Di berbagai emperan jalan hingga sentra penjualan, hewan kurban marak diperjualbelikan.
Nah, jika Anda kebetulan sedang berwisata ke Solo, Jawa Tengah, jangan hanya mengunjungi Kraton Surakarta atau Pasar Klewer saja. Coba Anda mampir ke Pasar Silir, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon.
Di pasar Silir, Anda bisa melihat sentra penjualan kambing terbesar di Kota Solo. Lokasi Pasar Silir persinya berada di Jalan Serang, tidak jauh dari Sungai Bengawan Solo.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, arahkan saja ke pusat alun-alun Selatan kota Solo. Dari situ, pasar Silir hanya berjarak tempuh 15 menit menyusuri Jalan Ibu Pertiwi dan Jalan Kyai Mojo.
Irfan Nurhadi, salah satu pedagang kambing di Pasar Silir mengatakan, sentra ini sudah eksis sejak tahun 1980an. Namun, ketika itu, sentra penjualan kambing masih ada di Pasar Kliwon.
Irfan berkisah, sebelumnya, daerah Silir terkenal sebagai pasar serba ada. Mulai dari penjualan alat dapur, alat olahraga, alat musik, spare part kendaraan bermotor, hingga pakaian bekas tersedia di pasar ini.
Namun, pada tahun 2006, saat Presiden Joko Widodo masih menjabat Walikota Solo, pasar Silir dirombak dan dijadikan pusat penjualan hewan. "Dirombak karena semrawut, kumuh, dan tidak tertata rapi," katanya.
Ifran mengaku, usaha kambing ini warisan sang ayah yang telah berjualan kambing sejak tahun 1990an. Kini, Ifran memiliki tiga lapak penjualan kambing. Pasokan kambing di lapaknya bukan hasil beternak. Ia membelinya dari para peternak atau pedagang besar lainnya.
Menurut Irfan, saat ini sentra kambing Pasar Silir sudah menjadi bakul para pedagang sate di Solo dan sekitarnya. Bahkan, konsumennya ada yang berasal dari luar Solo, seperti Jakarta, Jawa Timur, dan Lampung.
Dalam sehari, Irfan mengklaim, mampu menjual kambing 20 ekor-30 ekor. Harganya dibanderol mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 3,5 juta per ekor. Dus, Irfan bisa mengantungi omzet penjualan hingga Rp 60 juta per hari.
Pedagang kambing lainnya yang mencari peruntungan di Pasar Silir adalah Dhani Harianto. Ia telah berjualan kambing sejak tahun 1995.
Dhani memiliki satu lapak. Namun, ia bisa menjual 40 kambing per hari. Harganya Rp 500.000-Rp 2 juta per ekor. "Di sini, kambing yang dijual hanya untuk konsumsi daging, bukan susunya. Kalau jual kambing Etawa tidak laku," kata Dhani.
Dalam sehari, Dhani menghitung, lapaknya bisa meraup omzet hingga Rp 50 juta. Omzet ini akan bertambah jadi sekitar Rp 80 juta pada musim Idul Adha.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News