Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di Indonesia, sekitar 60% tenaga kerja, atau setara dengan sekitar 83 juta orang, beroperasi dalam sektor ekonomi informal dan gig. Para pekerja ini menghadapi banyak tantangan seperti akses terbatas ke modal kerja dan minimnya opsi pinjaman formal, yang sering kali menghambat potensi pendapatan dan stabilitas ekonomi mereka.
Menanggapi hal tersebut, Pin J peserta program akselerator Startup Studio Indonesia (SSI) batch 8, menawarkan solusi inovatif untuk menjawab tantangan tersebut. Dalam acara temu media bertema “Accelerating Prosperity in Indonesia’s Gig Economy”, Pin J memberikan insight mengenai kondisi gig worker di Indonesia, isu yang dihadapi serta solusi yang ditawarkan untuk mendukung produktivitas para gig worker di Indonesia.
Melihat pasar di sektor ekonomi informal dan gig ini merupakan segmen pasar yang vital, Pin J menghadirkan solusi keuangan inovatif melalui kredit ultra-mikro dalam aplikasi dan sistem pencairan dana tertutup (closed-loop) untuk memastikan para pengguna dapat mengakses keuangan secara efisien dan bertanggung jawab.
Dengan membatasi penggunaan kredit untuk pembelian kebutuhan utama seperti bahan bakar, data seluler dan listrik, Pin J mendukung penggunanya agar bisa memprioritaskan kebutuhan yang esensial. Pendekatan ini tidak hanya menumbuhkan stabilitas keuangan tetapi juga berkontribusi langsung untuk meningkatkan literasi keuangan para penggunanya.
Baca Juga: Wahyoo Luncurkan Wahyoo Ventures untuk Dukung Pertumbuhan UMKM Kuliner
“Di Pin J, kami percaya bahwa setiap individu harus memiliki akses ke sumber daya keuangan yang akan memungkinkan mereka untuk berkembang dalam perekonomian yang dinamis ini," ungkap Cynthia Susinto, Co-Founder Pin J dalam keterangannya, Jumat (17/5).
"Dengan meningkatkan literasi keuangan dan memperluas inklusi keuangan melalui teknologi, kami tidak hanya membantu individu untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, tetapi secara keseluruhan kami sedang membentuk masa depan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Melalui jaringan kemitraan yang kuat dan inisiatif strategis, Pin'J secara konsisten membangun ekosistem yang mendukung penyaluran produk secara efisien dan efektif secara real-time. Hingga saat ini, Pin J telah menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan mulai dari e-commerce, hingga perusahaan besar lainnya yang bergerak di industri telekomunikasi, logistik dan migas.
Sejak pertama kali diperkenalkan di tahun 2022, terdapat lebih dari 1.900 pengguna telah terdaftar di platform Pin'J, dengan lebih dari 590 transaksi difasilitasi melalui aplikasi, hal ini menunjukkan dampak nyata pada ekonomi gig Indonesia.
“Kami sangat bangga melihat upaya yang dilakukan oleh Pin J sebagai salah satu peserta dari program akselerasi kami. Pin J tidak hanya menyediakan solusi inovatif yang mendukung kestabilan dan literasi keuangan para pekerja gig di Indonesia, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi kunci dalam mendorong inklusi sosial dan ekonomi," ungkap Boni Pudjianto, Direktur Ekonomi Digital, Kominfo RI.
"Lewat Inovasi yang dihadirkan oleh Pin J, semoga dapat menginspirasi para startup tanah air untuk tidak hanya menyuguhkan ide yang inovatif, namun juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” lanjut dia.
Baca Juga: Investor Selektif, Pembiayaan Modal Ventura Merosot
Ke depannya, Pin J menetapkan target untuk terus memperluas jangkauan hingga mencapai ribuan hingga jutaan pengguna di seluruh Indonesia.
Lewat rangkaian pembinaan yang diberikan oleh Startup Studio Indonesia, Pin J berharap inovasi yang dilakukan dalam platformnya, dapat semakin memberikan kontribusi positif untuk para pekerja di sektor ekonomi informal dan gig sekaligus membuka jalan untuk masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News