Reporter: Primasyah Kristanto | Editor: Rizki Caturini
Keberadaan sentra mobil bekas di Jalan Boulevard Raya, Gading Serpong, Tangerang ini sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat Tangerang dan sekitarnya seperti Jakarta, Bekasi, Bogor dan Depok. Bahkan, tidak sedikit konsumen yang datang berasal dari luar kota. Selain lokasinya yang nyaman untuk disambangi, toko-toko mobil bekas di sentra ini juga menawarkan jenis mobil yang lumayan lengkap.
Deska, staf penjual Gerai Davina Motor, mengatakan, pelanggan mereka kebanyakan berasal dari area Jabodetabek hingga Pandeglang. Selain berpromosi lewat mulut ke mulut, Davina Motor juga kerap beriklan di media online, sehingga konsumen dari luar kota bisa mengakses informasi dengan lebih mudah.
Dia mengaku, harga jual mobil bekas di Davina Motor sedikit lebih tinggi dibanding showroom lainnya di sentra ini. Ini lantaran Davina mengutamakan penjualan mobil bekas yang masih berkualitas baik. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kepuasan pelanggan terhadap produk yang dibeli di gerainya. "Kami tidak mau konsumen nanti kecewa setelah membeli karena harus melakukan banyak perbaikan dan penggantian spareparts karena kualitas mobil yang tidak bagus," kata Deska.
Sugiharta, pemilik showroom SGT Mobil mengatakan, sebagian besar konsumen SGT berasal dari sekitar wilayah Tangerang. Dia juga melayani penjualan ke luar pulau Jawa. "Namun ongkos kirim ditanggung oleh pembeli," kata Sugiharta.
SGT Mobil menjual mobil bekas mulai dari harga Rp 135 juta hingga Rp 300 juta per unit. Gerai ini lebih banyak menjual mobil keluarga dan city car yang memang paling banyak dicari konsumen. Dalam sebulan, Sugiharga mampu menjual sekitar tujuh hingga delapan unit mobil. "Omzet bisa mencapai Rp 1 miliar per bulan," kata Sugiharta.
Biasanya, para penjual di sentra mendapatkan pasokan mobil bekas dari perorangan maupun lelang dari perusahaan. Perorangan yang datang ke sini bisa hanya menjual mobil lama miliknya, atau sekaligus melakukan tukar tambah dengan mobil bekas lainnya yang berkualitas lebih baik.
Sugiharta bilang, sebelum kembali dipajang di showroom, mobil bekas yang didapat harus dipoles terlebih dahulu, seperti dilakukan cat ulang dan dibersihkan di salon mobil.
Tapi, Deska mengaku Davina Motor tidak pernah mengambil pasokan mobil bekas dari lelang. Sebab, di lelang agak sulit memeriksa kondisi mesin mobil secara detil. Sehingga peserta lelang hanya melihat tampilan luarnya saja. "Ini seperti mengambil kucing dalam karung," kata Deska.
Berbisnis mobil bekas tampaknya memang gampang-gampang susah. Hendi, Kartawijaya, staf pemasaran Paskah Mobilindo berujar, perputaran uang di bisnis ini tidak cepat. Sehingga margin keuntungan tidak pasti. n
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News