kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Platform crowdfunding LandX paparkan UKM yang masih tumbuh di masa pandemi


Rabu, 20 Oktober 2021 / 12:47 WIB
Platform crowdfunding LandX paparkan UKM yang masih tumbuh di masa pandemi
ILUSTRASI. Ilustrasi Start Up. KONTAN/Muradi/2016/07/12


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform equity crowdfunding PT Numex Teknologi Indonesia (LandX) melihat adanya peningkatan minat investasi di masa pandemi, khususnya dari kalangan milenial. Dalam situasi pandemi covid-19 ini, sejumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang listing di LandX pun terpantau bisa menumbuhkan usahanya.

Founder dan Chief Executive Officer LandX Andhika Sutoro Putra menyampaikan bahwa sejalan dengan beberapa penelitian, minat anak muda untuk berinvestasi terus meningkat di saat pandemi. Adapun sebanyak 42% user (investor) di LandX pun memiliki rata-rata usia 17 tahun-24 tahun.

Keterjangkauan dan semakin mudahnya cara berinvestasi di era digitalisasi menjadi penarik minat generasi milenial. Andhika mengatakan, dengan berinvestasi mulai Rp 1 juta di LandX, masyarakat sudah bisa memiliki saham sebuah perusahaan dan dapat memperoleh keuntungan dari bisnis yang berisiko rendah.

"Adanya waktu luang dan meningkatnya kesadaran para milenial untuk berinvestasi serta kemudahan melakukan investasi karena teknologi, merupakan faktor-faktor pendukung. Mereka mulai berpikir untuk punya tabungan, mencari dan memilah informasi, serta memutuskan untuk memberi karena harganya yang cukup terjangkau," jelas Andhika dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (19/10).

Andhika memberikan gambaran mengenai UKM, yang terus tumbuh selama masa pandemi. Contoh UKM yang dimaksud adalah Byurger yang bergerak di sektor makanan dan minuman, serta Yellow Car Wash yang berbisnis di sektor jasa. Keduanya mampu bertahan selama pandemi yang hampir dua tahun berlangsung. Bahkan kini tengah melakukan ekspansi dengan menawarkan kepemilikan saham di LandX.

Dalam hal ini, Andhika menekankan bahwa LandX sangat ketat dalam menyeleksi perusahaan atau UKM yang akan dibiayai dari uang para investor. Perusahaan atau UKM yang dibiayai harus sudah memiliki prospek, kinerja, pertumbuhan yang positif, serta aset dasar properti yang bernilai tinggi.

Baca Juga: Wow, lebih dari 2.100 perusahaan startup sudah beroperasi di Indonesia

Contohnya, Yellow Carwash yang merupakan chain carwash dengan teknologi modern yang telah berjalan selama lebih dari 13 tahun. Saat ini Yellow Carwash memiliki 8 outlet dengan lahan milik sendiri, yang tersebar di beberapa daerah.

Salah satu investor di LandX, David Jandry mengungkapkan ketertarikannya untuk memiliki saham di Yellow Carwash. Alasannya, dividen yang dibagikan cukup lumayan dan mereka memiliki underlying asset berupa tanah atau properti untuk keperluan operasional. "Sehingga sebagai investor saya merasa aman karena memiliki bisnis yang risikonya relatif rendah," sebutnya.

Sementara itu, Khrisna Pradana Pranata, salah seorang investor di LandX merasa tertarik untuk berinvestasi di sektor makanan dan minuman seperti Byurger. "Setelah melihat proposal dan proyeksi keuntungan dari Byurger di aplikasi LandX, saya yakin untuk mulai dan memilih investasi," sebut Khrisna.

Sebagai informasi, sejak mengantongi izin OJK pada Desember 2020, jumlah investor terdaftar di LandX telah mencapai 61.170 investor dengan 5.395 user yang telah menginvestasikan uangnya di LandX. LandX nilai dividen mencapai sebesar Rp 2,08 miliar yang dibagikan kepada para investor pada Kuartal II-2021.

Adapun pendaftaran dan transaksi investasi dapat dilakukan dengan mengunduh aplikasi LandX di GooglePlay dan AppStore atau melalui website www.landx.id. Andika memastikan, informasi pendanaan yang tengah berlangsung dan jangka waktu pendanaan akan diberikan secara transparan.

“Salah satu keunggulan dari perusahaan yang melakukan listing di LandX antara lain memiliki underlying asset, sebagai wujud keamanan bagi para investor baru. Kedua, kualifikasi pengelola yang amanah dan perform, jadi kredibilitas pengelola menjadi taruhan ketika mengajak masyarakat luas. Terakhir pertumbuhan positif, yang mana sudah dilakukan oleh Byurger dan Yellow Car Wash," tutupnya.

Selanjutnya: OJK siapkan kebijakan untuk mempercepat transformasi digital di sektor keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×