kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Plug and Play ajak korporasi ke Silicon Valley


Rabu, 01 November 2017 / 22:17 WIB
Plug and Play ajak korporasi ke Silicon Valley


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Plug and Play Indonesia (GK–PNP) berharap kunjungan korporasi lokal ke Silicon Valley Oktober lalu bisa menberi gambaran teknologi yang tengah digarap para start up. Perusahaan lokal tersebut adalah Astra Internasional, BNI, BTN, Sinarmas, dan BRI.

Adalah salah satu kegiatan yakni Plug and Play Fall Summit 2017. Dalam acara tesebut, lebih dari 100 start up ragam bidang yang tergabung dalam akselerator Plug and Play melakukan pitching di hadapan investor, mitra korporasi dan media internasional.

"Tujuan kami supaya korporasi mendapatkan lebih banyak insight mengenai teknologi yang dikerjakan oleh startup di Silicon Valley. Dari sana, akan lahir ide-ide kerjasama yang bisa dilakukan dengan startup kita di Indonesia,” tutur Wesley Harjono, President Director Plugand Play Indonesia, dalam keterangan yang diterima KONTAN, Rabu (1/11).

Selain memberikan pendanaan dan mentorship kepada start up digital, GK - Plug and Play juga menjadi jembatan untuk menghubungkan startup dengan korporasi. Saat ini, Plug and Play memiliki ratusan mitra korporasi di seluruh dunia dan empat di Indonesia yaitu Astra Internasional, BNI, BTN, dan Sinarmas.

Salah satu startup angkatan pertama GK – Plug and Play Indonesia yang telah menjalin kerjasama dengan perusahaan adalah KYCK dan BNI. "Kami melihat cara Plug and Play mengumpulkan korporasi dan startup yang menarik sehingga masing-masing korporasi dapat menemukan value-value baru dalam framework inovasinya. Kami berharap kerjasama seperti ini dapat dilakukan di Indonesia, ” kata Kaspar Sitomorang, Head of Digital Bank Rakyat Indonesia.

Menurut Paulus Bambang, Direktur Astra Internasional, banyak ide yang ditampilkan para start up yang bisa terealisasi 5-10 tahun ke depan. "Saya melihat bagaimana korporasi dan start up dapat bekerja sama. Kerjasama seperti ini harus dibangun supaya inovasi terus berjalan,” tutur Paulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×