kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Porter.id hijrah dari pengiriman makanan ke jasa logistik


Sabtu, 25 Mei 2019 / 13:30 WIB
Porter.id hijrah dari pengiriman makanan ke jasa logistik


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan bisnis online membuat usaha logistik ikut-ikutan menerima berkahnya. Inilah yang dirasakan oleh Porter.id.

Porter.id mengawali usaha pada tahun 2015. Usaha rintisan ini menawarkan layanan jasa antara makanan siap saja. Awalnya masih bernama Porter Kaki Lima.

Tapi, melihat perkembangan bisnis online yang menanjak, start up ini mulai mengubah haluan bisnis. Mereka tidak lagi mengirim makanan siap saji, tapi menjadi usaha rintisan di bidang pengiriman barang. Ubahan bisnis ini sudah berjalan sejak 20216.

Jessica Hendrawidjaja, Chief Marketing Officer Porter.id mengatakan, beralihnya usaha start up tersebut selain karena melihat potensi yang besar. Ia juga mengevaluasi kemampuan usaha ini sebelumnya. "Jika kami bisa mengirim makanan yang merupakan barang fragile, pasti kami juga bisa mengirim paket apapun dengan aman," katanya kepada KONTAN.

Laiknya perusahaan sejenis, Porter melayani beragam jenis pengiriman, mulai paket reguler hingga layanan kilat. Mereka mengklaim sudah punya jangkauan pengiriman di seluruh Indonesia.

Porter mengklaim punya perbedaan dengan perusahaan sejenis, yakni layanan pengambilan barang atau pick up oleh mitra Porter. Layanan ini untuk sementara baru ada di sekitar Jabodetabek serta Kota Bandung.

Layanan pick up ditujukan untuk semua klien Porter, baik pedagang online atau perusahaan. Ia pun tidak membatasi besaran barang yang diambil. Satu biji barang pun, pihak Porter mengklaim bisa melayaninya.

Nah, layanan ini bisa dimanfaatkan pengguna di aplikasi Porter. Jadi pengguna cukup memasukkan tempat dan tanggal pengambilan barang saja.

Adapun tarif untuk jasa pengiriman sendiri dipatok beragam. Untuk tarif pengiriman barang perorangan antara Rp 9.000 per kg sampai Rp 18.000 per kg, maka untuk korporasi tarifnya sekitar Rp 4.500 per kg dengan bobot maksimal 30 kilogram.

Dengan layanan tersebut, jasa Porter mulai mendapat pasar. Bahkan saat Ramadan ini, rata-rata Porter menerima 7.000 permintaan pengiriman per hari. Melihat hasil ini, Porter pun siap ekspansi.

Pada paruh kedua nanti, aplikasi ini bakal ekspansi ke delapan kota di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan hingga Sulawesi. Lantas pada tahun depan Tahun depan diharapkan sudah bisa menjangkau seluruh kota yang ada di Indonesia.

Saat ini, Porter punya 150 mitra porter di Jabodetabek dan 30 mitra sejenis di Bandung. Sedangkan konsumen Porter yang tercatat sudah 3.000 klien UMKM dan 800 UMKM yang aktif. Selain itu saat ini sudah ada ada sekitar 300 klien perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×