Reporter: Bidara Pink | Editor: Fahriyadi .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan rintisan atau startup akomodasi hotel kapsul berbasis teknologi Bobobox optimistis prospek bisnis pada tahun 2023 bakal semakin cerah ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Chief Executive Officer (CEO) Bobobox Indra Gunawan mengungkapkan, optimisme atas prospek bisnis ini seiring makin meningkatnya preferensi masyarakat untuk melakukan perjalanan di dalam negeri setelah mobilitas tak lagi dibatasi.
"Kami sangat yakin banyak pelancong yang ingin pelesiran di Indonesia dan tidak ke luar negeri. Jadi, mereka ini akan memilih destinasi alternatif di Indonesia," tutur Indra dalam pertemuan dengan awak media, beberapa waktu lalu.
Ia menyiratkan, ini juga merupakan berkat terselubung dari kabar resesi yang menghantui perekonomian global. Dengan kabar tersebut, masyarakat Indonesia diperkirakan akan memilih melakukan wisata di dalam negeri. Ini juga menimbang biaya yang akan mereka keluarkan.
Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Bobobox akan melakukan ekspansi dan memberikan nilai lebih kepada para konsumen.
Pada tahun 2023, Bobobox berencana membuka dua lokasi baru untuk Bobocabin yaitu di Sumba (Nusa Tenggara Timur/NTT) dan Ubud (Bali).
Asal tahu saja, hingga saat ini, Bobobox telah memiliki lebih dari 1.200 pods yang tersebar di 16 lokasi dan lebih dari 200 kabin yang tersebar di 8 lokasi di Indonesia. Sedangkan untuk meningkatkan benefit yang didapat oleh para konsumen, Bobobox akan bekerja sama dengan institusi perusahaan agar pengelola dan pekerja hotel bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
"Sehingga, untuk para pengunjung yang merupakan teman-teman tuli atau tunarungu bisa mendaptakan pelayanan yang lebih baik," tutur Indra.
Untuk memperbesar bisnisnya, Bobobox juga bekerja sama dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) InJourney lewat penandatanganan nota kesepahaman pada Selasa (17/1).
Bobobox dan InJourney resmi berkolaborasi dalam menyediakan serta mengelola akomodasi dan promosi pariwisata di berbagai lokasi strategis.
Terlebih saat ini InJourney pun tengah fokus untuk mengembangkan 5 destinasi pariwisata super prioritas seperti Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, dan Likupang.
Indra mengungkapkan harapannya, kolaborasi dengan InJourney bisa memberikan solusi baru untuk industri pariwisata masa kini.
Seperti diketahui, sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, industri hotel dan pariwisata menjadi yang paling optimis terhadap efek gulir dari kebijakan ini.
Dus, bukan tak mungkin sektor pariwisata dan perhotelan ini bukan hanya pulih tapi kembali ke periode pra pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News