Reporter: Ragil Nugroho, Handoyo | Editor: Tri Adi
Berbagai macam teh dengan rasa dan manfaat beraneka ragam, kini tersedia di pasar. Salah satunya adalah teh gurah. Teh ini dipercaya mampu memberikan manfaat kesehatan seperti terapi pengobatan tradisional gurah. Kepraktisan dan rasa yang nikmat inilah menjadi kunci peningkatan permintaan teh jenis ini mencapai 40% sejak lima tahun lalu.
Gurah adalah salah satu cara pengobatan tradisional yang dipercaya mampu mengobati berbagai macam penyakit. Jika dulu gurah dilakukan dengan meneteskan cairan ke hidung, saat ini metode gurah lebih mudah karena berbentuk teh.
Gurah adalah salah satu metode untuk mengeluarkan lendir dan dahak dalam tubuh. Lendir itu, katanya, adalah kotoran tubuh sehingga harus dikeluarkan. Terapi gurah diklaim akan membuat suara pasien jernih dan nyaring.
Banyak yang percaya pengobatan ini memiliki banyak manfaat. Namun metode tetes hidung membuat orang mengurungkan niatnya menjalani pengobatan. Ketakutan inilah yang membuat Latiefudin memproduksi teh gurah.
Latiefudin adalah pemilik CV Djawadi Putra Jaya yang berdiri tahun 2002. Ia mengklaim teh gurah buatannya mampu meningkatkan kekebalan tubuh, mempertahankan struktur sel sehat, serta membuang kotoran dan racun tubuh. "Teh ini bisa mencegah timbulnya beberapa penyakit," katanya berpromosi.
Khasiat teh didapat dari ramuan herbal yang ada dalam teh. Selain daun teh hitam kualitas tinggi dari pegunungan Kerinci, teh ini dikatakan Latiefudin, mengandung daun sirgunggu atau Clerodendron serratum dari pegunungan Giriloyo, Imogiri, Yogyakarta. Daun sirgunggu dari Giriloyo dipercaya memiliki kadar manitol lebih tinggi ketimbang dari daerah lain.
Sirgunggu adalah salah satu nama, dari sekian banyak nama Clerodendron serratum. Selain sirgunggu, pohon ini dikenal dengan nama kertase di Madura, simar baungkudu di Toba, tinjau handak di Lampung, segunggu di Sunda, serta sirgunggu di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Campuran bahan-bahan inilah yang dikatakan Latiefudin mengandung protein dan vitamin C. Selain itu, teh gurah juga memiliki serat kasar sehingga lebih banyak mengandung vitamin A, serta mengandung mineral dan zat besi. "Tren permintaan teh gurah semakin tinggi," klaim dia.
Latiefudin juga semakin gencar berpromosi. Jika dulu teh gurah dijual dalam bentuk teh seduh atau bubuk, sejak tahun 2005, Latiefudin memproduksi teh gurah celup. Strategi inilah yang membuat permintaan terus meningkat mencapai 40%.
Peningkatan permintaan membuat kantong Latiefudin makin tebal. Apalagi harga teh yang dijualnya lumayan tinggi, Rp 30.000 per kotak isi 15 sachet. Daerah pemasaran mencapai seluruh Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Saat ini saban bulan, dia mampu memperoleh omzet sekitar Rp 60 juta.
Selain membuat jaringan pemasaran sendiri, Latiefudin juga menggandeng tiga perusahaan multi level marketing (MLM) untuk membantu pemasaran. Tak heran jika Latiefudin sangat yakin bisnis ini akan semakin cerah. "Asal bisa mempertahankan kualitas," katanya.
Selain CV Djawadi Putra Jaya, sebenarnya banyak juga teh yang menawarkan khasiat serupa. Alfi Sofyan adalah salah satu pembuat dan penjual teh gurah dengan campuran akar sirgunggu. "Saya banyak melayani pesanan dan pembeli dari Jakarta," kata Alfi.
Selain ke Jakarta, jaringan pemasaran Alfi sudah mencapai Jawa dan Kalimantan. Ia mengaku bisa menjual 50 hingga 100 kotak teh gurah dalam sebulan seharga Rp 30.000 per kotak.
Selain praktis, teh celup buatannya bermanfaat bagi kesehatan. Dia mengklaim, teh ini berkhasiat menurunkan asam urat, kolesterol, kadar gula dalam darah, hingga mencegah kanker dan gangguan jantung. Tapi, ini baru sebatas klaim, lo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News