Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi
Kekeringan di beberapa daerah menyebabkan kesulitan mendapatkan air bersih. Di tengah kondisi sulit ini, sebagian pengusaha malah mendapat untung, yakni jasa gali sumur. Sebab, banyak pemukiman yang memperdalam letak pompa air agar bisa mencari air lebih maksimal. Peningkatan permintaan ini otomatis mengerek omzet para penyedia jasa ini.
Musim kemarau tahun ini banyak menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah du nusantara. Cadangan air tanah di beberapa tempat sangat terbatas dan ini menyebabkan warga kesulitan mendapat air untuk kebutuhan sehari-hari. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologim dan Geofisika (BMKG), banyak daerah di tanah air mengalami kekeringan dan ini akan terjadi hingga Desember 2015 mendatang.
Namun, fenomena ini justru menghasilkan berkah bagi beberapa bisnis, salah satunya usaha jasa penggalian dan pengeboran sumur. Reswantoro, pengusaha jasa penggalian sumur di Yogyakarta menyampaikan, daerahnya merupakan salah satu daerah yang mengalami dampak kekeringan yang cukup parah sejak Juni 2015.
Ini jelas membuat Reswan kebanjiran panggilan untuk jasa gali setiap hari. Di luar musim kemarau, dalam seminggu hanya ada satu atau dua pesanan. Saat ini dia bisa mendapatkan pesanan menggali sumur hampir setiap hari. "Daerah yang sering mencari jasa kami adalah daerah yang padat penduduk seperti Kusumanegara, Sleman, Sedayu, dan Gunungkidul," kata Reswan.
Berada di bawah naungan CV Sokho Puro Tirta, Reswan dibantu oleh tujuh orang karyawan untuk menjalankan pesanan galian dan pengeboran di wilayah Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah seperti Klaten, Solo, Magelang, Purworejo, dan Kebumen. Dari semua jasa yang ia tawarkan, permintaan terbanyak adalah penggalian penambahan kedalaman untuk pompa air. "Rata-rata pelanggan di daerah pemukiman minta ditambah kedalaman pompa air sekitar 4 meter-12 meter.
Tarif jasa gali tambah kedalaman sumber air tarifnya sekitar Rp 800.000 hingga Rp 1 juta. Sedangkan untuk buat galian baru tarifnya Rp 250.000-Rp 400.000 per meter, tergantung dengan tingkat kesulitan. Terkadang sumber mata air yang sulit ditembus, ada juga yang mudah tapi airnya mengandung besi sehingga air berbau.
Sejak bulan lalu hingga saat ini pendapatan Reswan naik hingga empat kali lipat dari hari biasanya. Dengan orderan hampir setiap hari di dua sampai tiga lokasi, Reswan bisa mendapat omzet hingga Rp 50 juta per bulan.
Fendi Fijli, penyedia jasa galian sumur lewat bendera Barokah Sumur Bor di Sidoarjo yang awalnya banyak menerima orderan galian mata air untuk korporasi, kini lebih banyak mendapat pesanan dari individu di pemukiman. Dia melayani galian di sekitar Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, dan Gresik.
Fendi mengaku di musim kemarau bisa mendapat pesanan empat kali dalam seminggu, meningkat dari hari-hari biasa yang hanya sekali dalam seminggu. Tarif penggalian untuk tambahan kedalaman dibanderol Rp 60.000-Rp 100.000 per meter. Sekarang Fendi sampai kewalahan menerima pesanan. Omzet bisa mencapai Rp 35 juta per bulan atau meningkat dua kali lipat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News