kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Rezeki mengalir dari kostum kartun Jepang


Minggu, 14 Oktober 2012 / 19:35 WIB
Rezeki mengalir dari kostum kartun Jepang


Reporter: Noverius Laoli, Revi Yohana, Marantina | Editor: Havid Vebri

Kartun animasi asal Jepang banyak digandrungi kalangan anak muda Indonesia.  Kegemaran ini bahkan mendorong banyak orang untuk memiliki kostum tokoh animasi Jepang tersebut. 

Fenomena ini tentu saja mendatangkan peluang bisnis bagi sekelompok orang yang memiliki keahlian membuat kostum seperti dikenakan tokoh animasi Jepang.

Salah satunya adalah Fanny Frisliany di Bandung, Jawa Barat. Usaha pembuatan kostum kartun Jepang ini disebut cosplay, singkatan dari costume player.

Pengguna cosplay ini kebanyakan tergabung dalam komunitas tertentu. Di Bandung, misalnya, ada komunitas Cosplay Bandung. Selain komunitas cosplay, kostum ini juga banyak dipesan untuk pelbagai acara hiburan maupun festival, seperti Hello Fest atau Anime Festival Asia (AFA).

Para pengguna cosplay ini biasanya tidak hanya memesan kostum baju saja. Tapi juga lengkap dengan pelbagai aksesori, seperti yang dikenakan sang tokoh di dalam film kartun Jepang.

Fanny mulai menekuni usaha ini pada 2009 dengan mendirikan bendera usaha bernama Haur Cosplay. Dalam sebulan, ia biasa menerima order pembuatan 50 cosplay.  

Harga cosplay buatannya beragam. Untuk baju atasan harga saja, harganya mulai Rp 300.000 hingga Rp 1,5 juta. Sementara untuk satu paket lengkap mulai atasan, bawahan, dan  aksesoris dibanderol mulai Rp 1 juta hingga Rp 2,5 juta. Dengan harga tersebut, omzet yang diknatonginya berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 50 juta per bulan.

Menurut Fanny, pembuatan kostum cosplay bukan perkara mudah. Lantaran butuh kreativitas tertentu, kostum ini tidak bisa dibuat di penjahit biasa.

Proses pembuatan cosplay dimulai dari pemberian gambar saat pemesanan. Gambar bisa dari pemesan atau dibuatkan oleh Fanny. Ia akan membuat pola sesuai desain yang ada.

Jika pemesan ingin kostum yang kaku, ia akan menambahkan besi khusus di kostum itu. "Seperti rok yang harus mengembang, itu pakai besi khusus. Besi-besi itu saya rakit sendiri," tutur Fanny.

Sementara untuk aksesorisnya, ia bekerja sama dengan seorang temannya. Aksesoris cosplay itu bisa berupa rambut wig, pedang, hingga sayap.
Sejauh ini, kostum yang paling banyak digemari masih tokoh Naruto untuk pria, dan kostum Harajuku Style untuk perempuan.

Usaha pembuatan cosplay juga ditekuni Tita Andria di Sidoarjo, Jawa Timur. Menurutnya proses pembuatan kostum ini tergolong gampang-gampang susah.

Soalnya, setiap kostum yang dibuat meniru gaya pakaian tokoh kartun tertentu. Selain itu, kostum juga harus dilengkapi dengan pelbagai aksesorisnya, seperti senjata dan pernak-pernik lainnya.

Dalam sebulan, Tita bisa memproduksi 50 buah kostum. Cosplay buatannya dibanderol mulai Rp 500.000  hingga Rp 1 juta per kostum. "Harganya lebih mahal kalau pakai properti lain, seperti aksesoris," jelasnya.

Dari usahanya ini, ia bisa meraup omzet rata-rata Rp 10 juta - Rp 15 juta per bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×