Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Setelah penat melaksanakan aktivitas sehari-hari, banyak orang ingin memanjakan diri di tempat spa. Maklum, spa identik dengan ketenangan dan kesegaran tubuh. Makanya, penyedia jasa spa pun terus menjamur, baik yang menyasar kelas menengah hingga atas.
Salah satu pemain di bisnis spa ialah Aluna Home Spa di Semarang. Pemilik Aluna Home Spa Reny Mangajon menuturkan, usaha ini dirintisnya sejak Januari 2006.
Jasa yang ditawarkan Aluna Home Spa sangat beragam. Ada pijat dan lulur, perawatan rambut, wajah, kuku, spa untuk anak-anak, dan juga ada perawatan tubuh sebelum pernikahan. Aluna mematok tarif Rp 25.000-Rp 225.000 untuk setiap jasa perawatan.
Reny berpromosi bahwa bahan-bahan yang ia gunakan bertema alami dan asli buatan Indonesia. Untuk gerainya, agar pengunjung nyaman dan rileks, ia mendekorasi setiap gerai dengan suasana tradisional Jawa yang kental. Diantaranya, setiap ruangan spa dilengkapi pengeras suara yang banyak menyiarkan alunan Jawa.
Reny mulai menawarkan peluang kemitraan sejak awal 2012 setelah ia membua dua gerai. Saat ini gerai Aluna Spa sudah ada tiga yang berlokasi di Semarang dan Solo. Satu di antaranya milik mitra.
Laba bersih 20%-35%
Reny mengemas satu paket kemitraan dengan investasi Rp 350 juta. Adapun rinciannya, franchise fee Rp 75 juta untuk kerjasama lima tahun. Mitra juga akan memiliki seluruh sistem, mulai dari peralatan, dekorasi outdoor dan indoor, sistem rekrutmen, pelatihan terapis, kasir, inventori, hingga promosi.
Mengenai lokasi, mitra wajib menyediakan ruangan 100 meter persegi. “Sebisa mungkin lokasinya di dekat perumahan dan perkantoran,” ujarnya.
Reny menargetkan gerai mitra bisa melayani rata-rata 30 pelanggan per sehari, atau dengan target omzet sekitar Rp 60 juta tiap bulan. Dengan keuntungan bersih 20%-35%, mitra diharapkan sudah balik modal sekitar 2-3 tahun.
Pusat mengutip royalty fee sebesar 5% dari omzet per bulan. Mitra wajib belanja produk dari pusat sekitar 10% dari omzet. Reny menargetkan bisa mendapatkan lima mitra di sepanjang tahun ini.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia (Apwindo) Valentino Dinsi menilai, prospek kemitraan spa sangat menjanjikan. Apalagi seiring tingginya pertumbuhan masyarakat kelas menengah. “Bisnis lifestyle menarik dan pasti laku untuk kelas menengah,” ujarnya.
Supaya usaha berjalan lancar, ia menyarankan mitra mencari lokasi yang strategis disesuaikan dengan target pasar. Selain lokasi di mal, bisnis spa layak dibuka di dekat perumahan kelas menengah.
Lantaran persaingan di bisnis spa sangat ketat, Valentino mengingatkan, Aluna Home Spa supaya melakukan diferensiasi dalam layanan dan produk yang digunakan. "Ini untuk membedakan dengan tempat spa lainnya, dan sebagai ciri khas yang bisa memikat pelanggan," sarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News