kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rintis perusahaan sosial manfaatkan TI (1)


Selasa, 03 Mei 2016 / 15:42 WIB
Rintis perusahaan sosial manfaatkan TI (1)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Rizki Caturini

Setiap anak muda punya cita-cita tersendiri untuk masa depan mereka. Ada yang memilih bekerja sebagai pegawai atau menjadi pengusaha. Termasuk tentang idealisme bekerja itu sendiri, ada yang berorientasi pada kebutuhan finansial semata, ada yang lebih dalam dari itu. Bisnis yang filosofis dan lebih dalam dari keuntungan finansial inilah yang sedang dibangun oleh seorang pemuda Indonesia bernama Edwin Pranata.

Pemuda asal Bojonegoro, Jawa Timur ini rela kembali ke kampung halamannya setelah menyelesaikan studi S1 di negeri Paman Sam untuk mendirikan sebuah perusahaan makanan dan minuman. “Saya memang terpanggil untuk membangun sebuah binis dengan konsep berbeda dan itu tempatnya ya di kampung halaman saya, Bojonegoro,” terang Edwin.

Dengan mengusung merek dagang Realfood, Edwin mewujudkan mimpi dan idealismenya. Realfood resmi berproduksi pada Maret 2016 lalu. Namun sejatinya, perusahaan ini berdiri sudah setahun sebelumnya. “Selama satu tahun, kami mengadakan riset bahan pangan apa yang sehat, asli Indonesia dan juga riset pasar,” ujar  lulusan Seattle University ini.

Realfood merupakan rintisan perusahaan pembuat makanan dan minuman yang nantinya mengarah ke ritel. Realfood mengedepankan makanan dan minuman sehat, dari bahan baku lokal dan menggunakan teknologi digital dalam proses produksi hingga pemasaran. Produk dari mulai kemasan, desain hingga sistem pemasaran semua berbasis digital.

Dia ingin membuktikan bahwa tanpa bermodal besar dan merek yang belum dikenal, Realfood juga bisa bersaing dalam dunia food and beverages. Karena masih tergolong perusahaan rintisan, saat ini Realfood baru meluncurkan satu produk minuman yang diberi label Real Fit. Ini minuman berbahan baku sarang burung walet. Mindset masyarakat produk sarang burung walet akan sangat mahal. Ternyata harganya Rp 35.500 per botol ukuran 210 ml. Distribusi Real Fit juga saat ini baru di beberapa supermarket dan kafe sekitar Jawa Timur.

Konsumen tidak hanya sekadar minum, namun juga mendapatkan manfaat bagi kesehatan untuk memenuhi nutrisi, protein dan menjaga daya tahan tubuh. Kapasitas produksi pabrik Realfood menggunakan sistem robotic untuk produksi. Saat ini kapasitas produksi 120 botol per menit.

Edwin mengungkapkan, misi besar ke depan adalah mengarah pada kewirausahaan sosial. Ia ingin produk Realfood dapat bermanfaat untuk masyarakat luas.Konsep kegiatan sosial akan  berlangsung bersamaan dengan proses produksi. Realfood juga mengedukasi anak-anak seputar kesehatan dan nutrisi dalam bentuk kelas inspirasi.   

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×