Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Tri Adi
Setelah meraih ketenaran berkat menggandeng sejumlah band dalam promosinya, Ouval Research terus mengembangkan sayap bisnisnya. Rizki Yanuar tidak puas hanya memasarkan produknya di dalam negeri. Karena itu, dia mulai menyiapkan langkah untuk berkiprah di pasar yang lebih luas lagi, yaitu pasar global.
Penguasaan pasar yang begitu luas pada bisnis pakaian kasual di tingkat nasional, tak membuat Ouval Research terlena. Berbagai inovasi produk dan strategi promosi tetap dilakukan untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Selain mempertahankan posisi pasar yang sudah bagus, salah satu rencana besar Rizki Yanuar adalah membawa nama Ouval Research, yang merupakan produk asli Indonesia, ke pasar global. Namun, dia menyadari, untuk mewujudkan rencana ini tidak semudah membalik telapak tangan.
Tantangan berat untuk menuju pasar dunia mulai dirintis Ouval sejak tahun 2000-an. Pasar Asia menjadi sasaran pertama ekspansi usahanya. Berbagai strategi bisnis dan promosi dilakukan untuk membuka pintu pasar internasional. Strategi promosi yang dilakukan Ouval masih seputar musik, yang sangat dekat dengan dunia anak muda.
Ouval kemudian menjalin kerjasama dengan MTV Asia. Dalam kerja sama itu, Ouval memasok pakaian dan aneka ragam produk fesyen yang dipakai para pembawa acara pada program televisi anak muda itu, seperti sepatu dan tas ransel.
Ouval juga hadir sebagai mitra kerja sama pemasok pakaian untuk program review film di saluran televisi kabel HBO. "Ini sangat bagus untuk mengenalkan nama Ouval Research ke pasar Asia," ujar Rizki.
Dengan strategi tersebut, Ouval berhasil memasuki pasar pakaian kasual di beberapa negara Asia, seperti Singapura yang menjadi kantor pusat MTV Asia, dan Malaysia. Setelah itu, Ouval mulai membuka akses ke pasar ke Eropa.
Saat ini, Ouval memiliki distributor yang memasarkan produknya di Jerman. Hanya, kata Rizki, penjualan berbagai produknya sempat melorot karena imbas krisis ekonomi global tahun 2008.
Menurut Rizki, pemasaran produk hingga menembus pasar Jerman membuktikan bahwa clothing lines asal Indonesia tak kalah menarik, baik dari sisi desain dan kualitas, jika dibandingkan dengan produsen pakaian kasual asing. Sebab, menembus pasar internasional seperti Jerman, bukanlah hal yang mudah. "Tapi kami masih belum puas, karena misi kami adalah membawa Ouval Research mendunia," tandas Rizki.
Meskipun saat ini dia serius membidik pasar internasional, Ouval tak akan melupakan pasar domestik yang telah membesarkan bisnisnya seperti sekarang ini. "Tidak mungkin kami melepas pasar domestik karena potensinya masih sangat besar dan belum tergarap semua," katanya.
Ouval akan terus memperluas jangkauan pemasaran dengan menggandeng lebih banyak lagi distributor lokal. Meski begitu, mereka tetap memilih para mitranya secara selektif.
Langkah tersebut dilakukan agar bisa memenangkan persaingan pasar. Pasalnya, saat ini sudah banyak bermunculan bisnis sejenis. Hal itu mengakibatkan tingkat persaingan bisnis clothing nasional cukup ketat. Pemilihan mitra secara selektif juga bertujuan untuk menjaga kualitas pelayanan dan produk.
Meski ketat, Rizki melihat tingkat persaingan di pasar nasional masih sehat. Apalagi, pasar domestik sangat besar, sehingga setiap pemainnya bisa menangkap peluang bisnis masing-masing. "Asal kita bekerja keras, rezeki pasti datang," katanya sembari bertamsil.
Bertambahnya usia dan munculnya pemain baru memacu Ouval agar semakin giat mengembangkan bisnis, sekaligus mempertahankan eksistensinya. Kuncinya, menurut Rizki, inovasi produk, jaringan bisnis, dan jalan dari Tuhan Yang Maha Esa (YME).
Ouval saat ini telah berkembang menjadi entitas bisnis yang utuh, dengan struktur organisasi dan pembagian tugas jelas. Selain pemasaran dan produksi, Ouval mempunyai beberapa unit lain, seperti unit kontrol kualitas, promosi, dan penguasaan distribusi.
Untuk memastikan kualitas dan kelangsungan manajemen, Rizki dan dua rekannya, yakni Arief Budiman dan Firman Firdaus, tetap mengontrol langsung seluruh operasional perusahaan. "Kontrol rutin agar tahu situasi internal," katanya.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News