Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini
DEPOK. Pengguna mobil dan motor terus bertambah di berbagai daerah. Alhasil, kebutuhan akan onderdil kendaraan pun kian besar. Tak heran, di setiap kawasan kita bisa menemukan para pedagang onderdil.
Tengok saja di kawasan Depok, Jawa Barat, ada beberapa titik yang menjadi pusat penjualan barang tersebut. Namun, yang terbesar, yaitu di Kelapa Dua, Cimanggis.
Tak sulit menjangkaunya. Sentra ini terletak persis di pinggiran Jalan Kelapa Dua. Jika, berkendara dari arah Lenteng Agung, Anda hanya perlu mengambil arah lurus menuju Depok. Sebelum memasuki kawasan perbatasan Depok, arahkan kendaraan ke kiri. Sekitar 200 meter dari belokan itu, Anda akan melihat deretan kios yang memajang aneka onderdil motor di sepanjang jalan tersebut.
Ada belasan toko permanen yang menjual onderdil baru maupun bekas, seperti velg, bodi motor, knalpot, lampu, cakram, shockbreaker, hingga ban.
Sayang, para pedagang tidak menyiapkan lokasi parkir khusus sehingga pengunjung bisa leluasa parkir. Namun, setidaknya di depan setiap kios masih ada halaman kosong sekitar 1 meter yang bisa dijadikan tempat parkir.
Salah seorang pedagang, Nurlita Naria bercerita, sentra ini sudah ada sejak 1996. Tapi, ketika itu, hanya ada empat kios onderdil. "Sekarang sudah jauh berbeda. Ada 16 kios yang buka di sini," ujar pemilik Kios Sanjaya Motor ini.
Di tokonya, perempuan yang akrab disapa Naria ini menyediakan aneka onderdil baik asli (original) maupun kualitas dua (asli tapi palsu). Menurut Naria, barang yang paling banyak dicari pengunjung di tokonya adalah knalpot. "Saya menjual knalpot bekas yang original. Harganya bervariasi mulai dari Rp 220.000 hingga sekitar Rp 300.000," jelas perempuan yang sudah berjualan selama 16 tahun di sentra Kelapa Dua ini.
Ia mengklaim, sentra onderdil di Kelapa Dua ini ramai pengunjung, karena barang yang dijual terbilang lengkap dan murah. Bahkan, bisa dibilang kawasan ini merupakan sentra terbesar di kawasan Depok.
Pedagang onderdil lainnya, Trisno Ardi, khusus menyediakan onderdil bekas untuk motor maupun mobil. Barang yang dijual juga tidak jauh berbeda dengan toko lainnya, seperti bodi motor berupa sayap, bodi belakang, knalpot, velg, hingga ban motor dan mobil.
Satu set bodi motor buatan lokal dibanderol Rp 700.000. Selain itu, Trisno juga menjual bodi kendaraan secara terpisah atau satuan.
Misalnya, bodi belakang motor dibanderol seharga Rp 110.000, lalu sayap motor senilai Rp 176.000, dan harga batok lampu depan dan lampu belakang dilego seharga Rp 90.000. "Harga barang original bisa dua kali lipat lebih mahal," ungkap pria yang berjualan di sentra Kelapa Dua tersebut sejak tahun 2004 ini.
Dalam sebulan, Trisno bisa meraup omzet sekitar Rp 15 juta-Rp 25 juta. Tidak berbeda jauh dengan Trisno, Naria mengaku, bisa meraih omzet berkisar Rp 20 juta sampai Rp 28 juta sebulan. "Tapi, penghasilan kami tidak menentu setiap bulan. Omzet bisa turun, jika pasokan barang sedang tidak banyak," klaim Naria. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News