kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satu lagi, tawaran bisnis mie ayam


Senin, 02 September 2013 / 12:53 WIB
ILUSTRASI. Beli paket data di AXISNet dengan GoPay dan dapatkan cashback hingga 50%.


Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bisnis mi ayam tak pernah surut. Semakin banyak pelaku usaha yang menjajakan kudapan berkuah ini. Tawaran kemitraan pun terus bermunculan. Salah satunya, Mie Ayam Merdeka milik Hendri Wijaya yang berpusat di Palembang.

Hendri bilang, usaha ini merupakan turunan dari sang kakek. “Dulu ayah saya yang meneruskan, dan sejak 2009, saya yang melanjutkan usaha ini," tutur pria 26 tahun ini.

Setelah sekitar empat tahun memantapkan pondasi bisnis, ia pun memutuskan untuk menawarkan kemitraan mulai Agustus 2013. Meski belum memiliki mitra, Hendri sudah punya dua gerai sendiri di Palembang. Targetnya, hingga penghujung tahun, Mie Ayam Merdeka bisa menggaet lima mitra.

Tertarik? Siapkan modal Rp 5 juta untuk membeli paket kemitraan Mie Ayam Merdeka. Mitra akan mendapatkan gerobak, banner, brosur, bahan baku awal, dan pelatihan karyawan.

Menurut estimasi Hendri, mitra bisa mengantongi omzet Rp 350.000 per hari. Dengan laba bersih sekitar 20%, mitra diprediksi balik modal dalam empat bulan. Sebagai gambaran. satu mangkok Mie Ayam Merdeka dijual Rp 6.000 - Rp 7.000.

Hendri mengklaim, produknya memakai bahan alami, tanpa boraks. Mitra wajib membeli bahan baku seperti mi, kulit pangsit, dan ayam suir dari pusat.

Hendri menjual mi seharga Rp 1.000 per mangkok, ayam suir Rp 30.000 - Rp 40.000 per kg untuk 200 mangkok, dan kulit pangsit Rp 15.000 - Rp 20.000 per kg untuk 100 mangkok. Sekitar 50% dari omzet digunakan untuk beli bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×