kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sedap laba dari usaha kuliner khas Manado


Selasa, 16 April 2013 / 17:55 WIB
Sedap laba dari usaha kuliner khas Manado
ILUSTRASI. Pedagang melayani calon pembeli bahan makanan di Pasar kawasan Tanjung Duren, Jakarta,


Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bisnis kuliner memang tak ada habisnya. Maklum, setiap hari, orang butuh makanan. Wajar, jika usaha kuliner terus dilirik pengusaha. Salah satunya adalah yang dilakukan Novi Haryono bersama istrinya. Mereka merintis usaha makanan khas Manado, Ayam Rica & Ayam Woku Wanazou.

Gerai perdana didirikan di Bandung pada 2008. Kata Novi, gerainya menjual  makanan khas Manado, dengan menu unggulan ayam rica dan ayam woku. Selain itu, Wanazou juga menawarkan varian menu, seperti kepiting, udang, sapi, ikan dan tempe yang diberi bumbu rica-rica atau woku. Adapula tumis bunga pepaya, dan es kacang merah.

"Bumbu rica-rica dan woku adalah khas Manado. Seluruh bumbu diracik sendiri dari resep keluarga istri saya yang keturunan Manado," ujarnya.
Novi mengaku, tidak menggunakan bumbu instan. Bumbu yang digunakan adalah bumbu segar berupa aneka rempah. "Makanya, tagline kami The enjoyment of pure spices," tuturnya.

Nah, supaya Wanazou lebih dikenal dan cepat berkembang, Novi pun membuka peluang bermitra sejak awal tahun ini. Selain itu, dalam empat bulan mendatang, ia akan menambah satu gerai lagi di Bandung.

Laba bersih 30%

Tertarik menjajal usaha makanan khas Manado ini? Anda harus menyiapkan investasi Rp 125 juta. Dengan dana ini, Anda akan mendapat paket investasi yang terdiri dari penggunaan nama Wanazou selama lima tahun, pelatihan, peralatan masak dan kitchen set, furnitur, bahan baku awal, serta perlengkapan promosi.

Novi tidak memungut royalty fee. Tapi, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat berbentuk produk setengah jadi atau produk yang sudah berbumbu. Harga menu yang dijual di gerai Wanazou dibanderol mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 85.000 per porsi.

Menurut perkiraan Novi, mitra bisa memperoleh omzet berkisar Rp 32 juta hingga Rp 40 juta sebulan. Target keuntungan bersih sekitar 30%. Jika berjalan sesuai target, maka mitra diproyeksikan sudah balik modal sekitar setahun.

Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Levita Supit bilang, gerai yang menyajikan makanan khas Manado sudah cukup banyak. Makanya, jika, Wanazou membuka tawaran kemitraan, sebaiknya memiliki ciri khas yang bisa menjadi 'nilai jual' sekaligus pembeda dari brand lainnya.

"Makanan yang ditawarkan resto Manado pasti sama seperti rica, woku, dan tumis bunga pepaya. Tetapi apa yang menjadi spesialisasi mereka, yang bisa diingat konsumen, itu yang harus dipikirkan," ujar Levita.

Ia juga menyarankan pihak pusat membuka gerai di luar Bandung sebagai percontohan, sekaligus bisa melihat respon masyarakat di daerah lain. Jika, masyarakat daerah lain memberi respon positif, bisa menjadi nilai tambah bagi merknya, bahwa Wanazou tidak hanya disukai masyarakat Bandung.

"Karena target bisnis dan segmen pasarnya tentu bukan hanya orang Manado atau kalangan tertentu, tapi juga masyarakat luas," imbuh Levita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×