kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Sedapnya laba budidaya daun bawang (1)


Minggu, 04 Januari 2015 / 16:28 WIB
Sedapnya laba budidaya daun bawang (1)
ILUSTRASI. Cara download Instagram story dengan musik.


Reporter: Izzatul Mazidah, Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Daun bawang  (Allium fistulosum L. N) termasuk jenis sayuran yang populer di negeri ini. Kegunaannya banyak dipakai sebagai bahan pelengkap sebuah masakan. Di samping itu, daun bawang juga sering dipakai buat pengobatan suatu penyakit. Dari segi kesehatan, jenis sayuran dari kelompok bawang ini dipercaya mampu peningkatan kesehatan kulit, rambut, dan pencernaan.

Karena kegunaannya tersebut, permintaan daun bawang di masyarakat terus meningkat. Salah satu petani yang menekuni usaha budidaya daun bawang adalah Paulus Wiliam di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.

Ia sudah menanam daun bawang sejak tahun 2009 lalu. Paulus membudidayakan daun bawang di lahan seluas dua hektare (ha). Lahan pertanian ini memang cocok buat  mengembangkan sayuran karena berada di daerah dataran tinggi, yakni 900 meter di atas permukaan laut.

Dari lahan dua ha tersebut, yang ditanamai daun bawang hanya 0,5 ha. Selebihnya ditanami sayuran lain. Paulus mengaku tertarik menanam daun bawang karena permintaannya tinggi. Selain itu, panen daun bawang juga cepat. Tanaman ini sudah bisa dipanen dalam waktu 2,5 bulan sejak ditanam.

Kata Paulus, lahan 0,5 ha itu bisa menghasilkan 5 ton daun bawang sekali panen. "Jika tidak ada hama bisa sampai 6,5 ton," katanya. Karena permintaannya tinggi, ia mengaku hasil panennya selalu habis diserap pasar. Paulus menjual daun bawang per bal. Satu bal terdiri dari 10 ikat yang dihargai Rp 12.000.

Sekali panen ia bisa mengantongi omzet Rp 25 juta. Selain dari hasil panen sendiri, omnzet itu didapat dari jual beli daun bawang. Maklum, selain petani, Paulus juga pedagang pengumpul (pengepul). Ia memasarkan daun bawangnya ke berbagai daerah di Indonesia timur.

Petani lain yang membudidayakan tanaman ini adalah Setiawan, asal Lamongan, Jawa Timur. Ia sudah membudidayakan tanaman ini sejak 2008. Menurutnya , budidyaa daun bawang sangat mudah dan menguntungkan. "Permintaannya lumayan banyak," katanya.

Ia hanya mengembangkan daun bawang di lahan seluas 500 meter persegi (m²). Modal buat menanam daun bawang hanya habis Rp 500.000 buat membeli bibit. Biaya perawatan juga murah karena tidak memerlukan pupuk dalam jumlah banyak.

Sementara hasilnya bisa mencapai jutaan rupiah sekali panen. Dalam setahun ia bisa enam kali panen. Sekali panen bisa menghasilkan sekitar dua mobil bak terbuka, atau jika ditimbang bisa mencapai 100 kilogram (kg)–150 kg.  Setiap 1 kg dihargai hingga Rp 13.000. "Omzet setiap panen mencapai  Rp 2 juta," ujarnya.   

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×