kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sedapnya peluang warung makan ala rumahan


Sabtu, 27 Januari 2018 / 11:10 WIB
Sedapnya peluang warung makan ala rumahan


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Bisnis warung makan ala Tegal atau yang sering disebut Warteg di Jakarta makin menjamur. Seolah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, warung makan ini ternyata menjadi peluang usaha yang menjanjikan.  

Salah satu pelaku usaha yang menggarap potensi warung makan ini adalah Andi Djoe, pemilik Warung Jakarta (Warjak). "Saya lihat peluang usaha warteg pasarnya luas, jadi muncul ide Warung Jakarta ini," tuturnya. Berdiri sejak tahun 2016, Warjak mulai menawarkan kemitraan sejak Juli 2017 lalu. Saat ini sudah ada 38 gerai yang berdiri di sekitar Jabodetabek.

Paket kemitraan Warjak senilai Rp 5,5 juta. Mitra akan mendapat sebuah lemari etalase, meja makan, dua bangku makan, peralatan usaha, kemasan, pelatihan karyawan, kontrol manajemen dan masakan untuk dua hari (50-70 porsi per hari).

"Tiap hari ada pick up point. Sementara ini di daerah Jalan Garuda (Kemayoran), WTC Sudirman, Bintaro Sektor 1 dan Cengkareng," terang Andi.

Ia mengatakan, para mitra Warjak tak lagi perlu memasak makanannya sendiri. Mitra tinggal mencari tempat strategis dan satu karyawan. Lokasi usahanya cukup berukuran 30 meter persegi.  

Warjak menawarkan aneka menu rumahan, seperti  tumis sayur, lauk pauk (tempe orek, ayam goreng, telur balado dan sebagainya), aneka gorengan serta aneka sayur (sayur asem, capcay, sayur bayam, sop dan sebagainya). Harganya mulai  Rp 3.000 - Rp 9.000 per porsi.

Omzet gerai Warjak berkisar Rp 750.000-Rp 850.000 per hari atau Rp 15 juta-Rp 17 juta per bulan. Laba bersih yang didapat mitra mencapai 40% dari omzet. Mitra tidak dikenakan biaya royalti maupun biaya franchise bulanan, hanya perlu membeli masakan setiap hari ke pusat.

"Untuk pembelian harian, kami ada minimal pembelian, yakni Rp 250.000 per hari. Pemesanan tersebut juga harus dilunasi sebelum pukul 16.00. Kalau lebih dari jam itu, pemesanan masuk ke hari berikutnya," jelas Andi.

Dengan perkiraan omzet dan laba bersih tersebut, mitra diperkirakan bisa mencapai balik modal sekitar dua hingga empat bulan.

Ditanya soal target penambahan mitra di tahun ini, Andi menjawab ingin mencapai target 60 gerai Warjak di sekitar Jabodetabek. "Tahun ini targetnya 60 gerai. Kalau sudah tercapai, baru nanti kami buka lagi untuk kloter gerai-gerai selanjutnya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×