kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejenak, menyeruput kopi di seputar Cipete (1)


Sabtu, 08 Desember 2018 / 06:30 WIB
Sejenak, menyeruput kopi di seputar Cipete (1)


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Beberapa tahun terakhir, kawasan Cipete, tepatnya di sepanjang Jl. Cipete Raya menjelma menjadi sentra kedai kopi. Ada sekitar 10 kedai kopi di sepanjang jalan tersebut.

Meski tak semua kedai kopi terlihat dengan ruang yang luas, namun suasana nyaman begitu terasa. Semerbak aroma kopi pun mampu membuat pikir jadi lebih relax.

Saat KONTAN mengunjungi kawasan ini sore hari pekan lalu, sejumlah kedai kopi nampak penuh pelanggan. Bahkan ojek online pun juga ikut antri membeli pesanan konsumen.

Rupanya, kedai kopi ini tidak hanya berdiri di sepanjang Jl. Cipete Raya saja, tapi sampai ke kawasan Cipete Dalam. Total ada sekitar 40-an gerai kopi yang aktif berjualan.

Ecky Rachmat Putra, Barista Dua Coffee bercerita, awalnya hanya ada dua kedai kopi yang berdiri di kawasan tersebut pada tahun 2012-an.Selang empat tahun, satu per satu pemain baru mulai membuka usahanya disana.

"Kesuksesan Kopi Tuku seakan menjadi barometer para pengusaha kopi lainnya untuk ikut membuka gerainya di sana," jelas Ecky pada KONTAN.

Melihat animo pengunjung kawasan Cipete Raya yang semakin ramai, Dua Coffee pun memindahkan gerainya dari Cipete Dalam ke Cipete Raya pada tahun 2017. Sekedar info, kedai kopi ini sudah beroperasi sejak pertengahan tahun 2016 lalu.

Sama dengan kedai kopi lainnya, Dua Coffee menawarkan berbagai menu kopi mulai dari coffee base sampai coffee mix. Tersedia pula menu kopi khusus pemesanan delivery atau take away, yakni kopi botol.

Tak hanya menyajikan secangkir kopi untuk setiap pengunjung, para barista Dua Coffee seringkali mengedukasi konsumen lewat catatan tertulis yang berisikan tentang asal biji sampai pemrosesan menjadi minuman. Menyasar konsumen kalangan menengah, harga segelas kopi mulai Rp 20.000 sampai Rp 40.000. Sayang, Ecky enggan menyebutkan total penjualan saban harinya.

Biasanya, hari-hari di akhir pekan menjadi waktu paling ramai di kedai kopi ini. Jumlah pengunjung naik sekitar 50% dari hari biasanya. Konsumennya pun tidak hanya berasal dari sekitar kawasan Cipete tapi juga daerah lainnya di Jakarta, bahkan hingga luar kota, seperi Kediri dan lainnya.  

Agresifnya pertumbuhan kedai kopi di kawasan Cipete juga dirasakan Andanu Prasetyo, Pemilik Kopi Tuku. Keramaian ini mulai terasa sejak tahun 2016.

Sampai hari ini, pemain baru masih saja bermunculan. Namun, lokasinya sudah tidak lagi di kawasan Cipete melainkan sampai meluas hingga Puri Sakti.

"Saya rasa, banyak kedai kopi suka buka usaha disini karena areanya dekat dengan perumahan dengan berjalan kaki pun bisa sampai," katanya.

Menyasar konsumen kalangan menengah, Andanu membanderol kopinya mulai Rp 9.000 sampai Rp 35.000 per gelas. Rata-rata pelanggannya adalah mereka yang tinggal disekitar Cipete.
Kopi Tuku menyediakan  20 pilihan menu. Andalannya adalah es kopi susu tetangga.

Berbeda dengan kedai kopi lainnya di sana, gerai Kopi Tuku mulai buka sejak pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB, di hari Senin sampai Jumat.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×