kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selain cantik daunnya, peluang bertanam anubias juga menarik


Sabtu, 25 Agustus 2018 / 10:05 WIB
Selain cantik daunnya, peluang bertanam anubias juga menarik


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Makin berkembangnya hobi aquascape di kalangan masyarakat membuat permintaan anubias makin meningkat. Zukifli Maulana, pembudidaya sekaligus pemilik Anubias Jogja asal Bogor, Jawa Barat mengatakan, anubias adalah salah satu tanaman air favorit bagi penggemar aquascape.

“Perawatan anubias ini mudah, tidak terlalu rumit seperti tanaman air lainnya. Anubias ini bisa tetap hidup tanpa CO2. Selain itu, tanaman ini sudah ada yang membudidayakan, mudah ditemui,” jelas Zulkifli.

Ia menjelaskan, tanaman air lain yang biasa digunakan untuk menghias aquascape hanya bisa hidup jika ada aliran CO2 dalam akuarium. Sedangkan instalasi CO2 cukup menguras kantong, terlebih bagi para penggemar aquascape pemula. Maka, tanaman anubias menjadi alternatif agar lebih hemat.

Berawal dari hobi, Zulkifli menjual beragam jenis anubias sejak tahun 2016 lalu. Beragam jenis anubias yang dijual seperti anubias nana, broadleaf, golden, roundleaf, hastifolia, petite dan sebagainya. Harga yang dibanderol juga beragam, mulai Rp 30.000 sampai jutaan rupiah per satu tanaman.

“Yang paling murah itu anubias nana dan broadleaf, sekitar Rp 30.000–Rp 35.000. Dan yang paling mahal jenisnya anubias varigata. Kalau itu harganya paling murah sekitar Rp 450.000, bisa sampai Rp 2 juta satu tanaman,” kata Zulkifli.

Ia menjelaskan, harga anubias bergantung pada ukuran tanaman dan banyaknya daun.

Zulkifli mengaku sering kebanjiran pesanan saat waktu-waktu tertentu. Dalam seminggu, ia bisa menjual 50–100 buah tanaman anubias. Dalam sebulan, ia bisa mengantongi omzet hingga Rp 25 juta dari berjualan anubias.

Tingginya peminat anubias juga dirasakan oleh Nanang Pratama asal Ciamis. Ia menjual anubias sejak tiga tahun lalu dan mengakui bahwa peminat tanaman air tersebut terus meningkat. “Apalagi sekarang penggemar aquascape makin banyak juga. Dan anubias salah satu yang paling favorit,” tuturnya.

Sama seperti Zulkifli, Nanang juga menjual aneka jenis anubias. Harga anubias dibanderol mulai Rp 35.000, Rp 50.000, Rp 150.000 sampai Rp 1,5 juta per buah.

“Paling favorit jenis yang anubias nana, broadleaf dan petite. Kalau yang jenis-jenis mahal biasanya penggemar aquascape yang sudah lama dan berduit, jarang kalau yang penggemar pemula,” kata Nanang.

Dalam sebulan, Nanang bisa menjual sampai 500 buah anubias. Omzet yang dapat dikantongi sekitar Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per bulan. Nanang mengatakan jika pelanggannya banyak datang dari sekitar Bandung, Bogor, Jakarta. Ada juga dari Kalimantan, Sumatera dan Papua.                                    

Anubias bisa tetap hidup tanpa CO2 dan minim pupuk

Dapat bertahan hidup tanpa aliran gas karbondioksia (CO2) menjadi keunggulan anubias. Sifatnya yang adaptif membuat banyak penggemar aquascape memburunya. Tak hanya itu, tanaman air ini juga memiliki daya tarik pada daunnya. Keindahan daun anubias akan mempercantik isi akuarium.  

“Instalasi CO2 biasanya mahal, jadi anubias ini biasanya cocok buat aquascaper pemula. Dan tidak perlu pasir atau tanah buat menanam anubias, cukup batu atau kayu,” jelas Zukifli Maulana, pembudidaya sekaligus pemilik Anubias Jogja asal Bogor, Jawa Barat.

Meski anubias tidak memerlukan CO2 untuk bertahan hidup, Zukifli mengatakan, pemberian CO2 pada tanaman anubias pun tidak menjadi masalah. Justru tanaman tersebut bisa tumbuh lebih cepat dan warna daunnya nampak lebih segar. Anubias juga bisa bertahan hidup lebih lama dengan tambahan CO2.

Selain itu, anubias juga bisa tetap hidup tanpa pemberian cairan nutrisi atau pupuk pada tanaman. “Pada dasarnya, anubias ini perawatannya sederhana. Tidak perlu CO2 dan pupuk, tapi kalau mau diberi ya justru bakal lebih bagus tumbuhnya,” ujar Zulkifli.

Nanang Pratama, petani anubias asal Ciamis, Jawa Barat juga mengatakan, anubias adalah tanaman akuatik paling mudah perawatannya. Di samping tidak perlu CO2 dan aplikasi pupuk yang rutin, anubias juga tahan terhadap segala cuaca, asalkan kondisi suhu dijaga tetap lembab. Anubias juga tak butuh banyak cahaya agar bisa tumbuh.

“Harus tetap lembab udaranya, minimal kena air sedikitlah. Tapi anubias ini termasuk kuat juga. Saya pernah kirim ke Papua dalam keadaan kering, tanpa air, sampai sana bisa tetap hidup,” kata Nanang.

Menurut Nanang dan Zulkifli, hanya ada satu penyakit yang membahayakan anubias, yaitu jamur. Dalam keadaan lembab, infeksi jamur kerap mengintai tanaman berdaun ini. Jika sudah terinfeksi jamur, penyebarannya cepat hingga mematikan anubias. Maka, sangat penting untuk menjaga kebersihan air dalam akuarium.

“Air harus rajin diganti, minimal tiap dua hari sekali. Akuarium juga harus dikuras dan dibersihkan,” tutur Zulkifli. Ia menjelaskan, penggantian air tak dilakukan seluruhnya, tapi hanya setengah bagian. Maksudnya, setengah air lama dan hanya setengah bagian yang diganti air baru.

Air yang dimasukkan ke dalam akuarium juga harus steril. Pemberian air harus dikondisikan terlebih dulu, yakni dengan menghangatkan air dan mendiamkannya selama satu malam. “Air bisa dihangatkan dengan heater, lalu disimpan tertutup selama satu malam, baru bisa digunakan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×