kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selalu ada tantangan di bisnis pastry


Sabtu, 21 November 2015 / 10:00 WIB
Selalu ada tantangan di bisnis pastry


Reporter: Jane Aprilyani, Merlina M. Barbara, Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Bisnis makanan ringan seperti kue dan camilan berbahan baku tepung terigu seperti roti termasuk makanan yang digemari berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang tua. Berbagai kreasi jenis camilan bermunculan untuk menggarap pangsa pasar yang masih terbuka lebar. Inilah yang memicu toko kue bisa tumbuh subur.

Kali ini KONTAN akan mengulas beberapa diantaranya seperti Roti John, Roti Maharani dan Polka Delish Macarons.  Para pelaku usaha kuliner ini menawarkan menu yang beragam.

Roti Maharani menjual roti dan kue seperti brownies, black forest dan tart. Polka Delish Macarons menawarkan camilan kue kecil warna-warni asal Prancis sebagai menu utama. Sementara Roti John menawarkan camilan roti dengan inovasi topping aneka sayur, daging, abon dengan berbagai siraman saus.

Pada umumnya, usaha mereka bertumbuh meski tidak signifikan. Beberapa di antaranya berinovasi dengan mengubah konsep gerai atau ada pula yang menambah menu lain agar lebih bervariasi. Simak ulasan berikut ini:  


• Roti John
Usaha ini berdiri sejak tahun 2005 lewat bendera PT John Fresh Bakery Indonesia. Saat KONTAN mengulas tawaran usaha ini pada 8 Oktober 2014, Roti John menawarkan kemitraan usaha dengan nilai investasi Rp 20 juta, Rp 45 juta dan Rp 85 juta. Khusus paket Rp 85 juta mengusung konsep mini resto. Sedangkan paket lainnya mengusung konsep booth.

Saat ini nilai investasi yang ditawarkan mengalami kenaikan menjadi Rp 98,5 juta dan Rp 175 juta. Dengan nilai investasi ini, mitra akan mendapatkan fasilitas berupa 10 hingga 35 seating area, renovasi, produk, pelatihan karyawan dan peralatan. Ini juga menandai perubahan konsep gerai dengan menambah menu minuman kopi dan makanan berat serta dessert.

Saat KONTAN mengulas kemitraan usaha ini pada Oktober 2014 silam, Roti John memiliki 35 gerai. Saat ini mereka hanya memiliki 13 gerai yang sudah menjalankan konsep bisnis baru yang dianggap lebih prospektif.

Hafizh Suradiharja, pemilik Roti John tidak berniat membuka kemitraan di wilayah Jakarta karena sudah banyak pesaing.  Itu sebabnya, kini mitranya tersebar di daerah, seperti Solo, Wonogiri, Depok, Bekasi dan Pekanbaru.

Nilai investasi yang ditawarkan sudah termasuk dengan franchise fee selama lima tahun dan royalty fee sebesar 3% dari omzet. Untuk paket investasi Rp 175 juta, dia menargetkan omzet rata-rata  mitra Rp 3,5 juta per hari dan untuk paket senilai Rp 98,5 juta minimal bisa meraup omzet sebesar 1,5 juta per hari. Dengan demikian perkiraan balik modal selama 12 bulan hingga 15 bulan.

Perubahan konsep bisnis dan nilai investasi juga turut menaikkan harga jual produk dagangannya. Roti John membanderol harga makanan sebesar Rp 12.000 hingga Rp 25.000 per porsi. Adapun kopi dihargai senilai Rp 13.000 hingga Rp 25.000 per gelas.

Hafizh mengatakan, kendala usaha yang dihadapi adalah  nilai tukar rupiah yang tidak menentu membuat biaya operasional mengalami pembengkakan. Selain itu, Hafizh kini lebih selektif menentukan mitra. "Saya sekarang lebih memilih mempercayakan investasi pada mitra yang sudah berpengalaman dalam berdagang," kata dia.

Ke depan, usaha ini akan berfokus menjaring mitra di Luar Pulau Jawa. Selain itu, Hafizh berkeinginan mempunyai tempat pemanggangan biji kopi sendiri. Tak hanya itu, kualitas learning center bagi barista juga akan ditingkatkan.


• Roti Maharani
Usaha asal Yogyakarta ini Roti Maharani berdiri pada tahun 2003 lalu. Gerai ini menjual aneka roti, kue bolu, lapis legit, brownies, dan jenis kue lainnya.

Setelah membuka empat gerai milik sendiri, Saiful Putra pemilik Roti Maharani akhirnya memberanikan diri untuk menawarkan kemitraan pada tahun 2013. Namun  hingga sekarang Roti Maharani belum mendapatkan mitra mitra usaha.

Sejauh ini gerai Roti Maharani milik pusat sudah bertambah satu di Yogyakarta. Kini, total gerai Roti Maharani berjumlah lima unit.

Ihwal lambatnya pertumbuhan jumlah gerai, Saiful berpendapat, daya beli masyarakat sedang lesu sehingga menghambat ekspansi gerai. Penjualan di Yogyakarta, sebagai contoh, cenderung stabil atau tanpa lonjakan berarti.

Saiful mengklaim selektif dalam memilih mitra. Beberapa bulan lalu, ada calon mitra dari Jakarta yang ingin menjadi mitra. Namun, rencana itu batal karena si calon mitra dinilai tak menunjukkan keseriusan berbisnis pastry.

Kendala lain yang dihadapi bisnis pastry adalah lonjakan harga bahan baku seiring pelemahan nilai tukar rupiah. Masalah ini menaikkan biaya operasional Roti Maharani.

Agar bertahan dan menarik pelanggan baru, Saiful berupaya mengadakan banyak promosi dan program-program berhadiah. Misalnya setiap pembelian roti minimal Rp 30.000, pelanggan mendapat kupon berhadiah. Pemenang bisa mendapatkan hadiah seperti barang elektronik atau voucher belanja gratis di toko Roti Maharani.


• Polka Delish Macarons
Merek toko pastry lainnya adalah Polka Delish yang menawarkan panganan asal Prancis bernama macaron. Polka Delish Macarons berdiri sejak tahun 2012 di Jakarta dan mulai menawarkan kemitraan di tahun 2013.

Saat KONTAN mengulas usaha ini beberapa bulan lalu, Polka Delish memiliki tiga gerai.  Dua gerai di antaranya adalah milik mitra di Cilandak dan Pondok Labu dan satu gerai lainnya milik pusat yang juga berlokasi di Jakarta.

Amelia Bertyapaty, pemilik Polka Delish menyatakan, hingga saat ini masih mengembangkan usaha dan kemitraan Polka Delish. "Sekarang jumlah gerainya masih sama dengan sebelumnya," ujar Amelia.

Paket investasi yang ditawarkan Polka Delish, pun masih sama dengan yang diulas KONTAN sebelumnya. Nilai investasinya adalah senilai Rp 30 juta untuk paket Bronze, paket Silver senilai Rp 60 juta, dan paket Gold senilai Rp 125 juta.

Untuk paket Rp 30 juta mitra akan mendapatkan pelatihan, paket promosi lengkap, dan bahan baku awal. Ini sudah termasuk biaya royalti beberapa bulan.

Mitra yang mengambil paket Rp 60 juta akan mendapatkan fasilitas yang sama dengan tambahan bahan baku awal yang lebih banyak serta booth. Sedangkan mitra yang mengambil paket Rp 125 juta akan mendapatkan tambahan bahan baku awal lebih banyak dari paket kedua, serta perlengkapan berjualan mulai dari food processor, microwave, mixer, spatula, mangkuk, oven, booth, serta seragam.

Polka Delish masih menawarkan varian rasa macaron, yang sama, yaitu greentea, oreo, double chocolate, red velvet, mango, kopi, durian, orange, hingga yellow. Harga jualnya Rp 9.000 per buah.

Adapun mini macaron yang dikemas dalam satu paket berisi empat buah dibandrol seharga Rp 12.500 per kotak. Untuk macaron karakter dibanderol Rp 15.000 per buah.

Amelia menyatakan, daya beli masyarakat yang masih lemah menghambat pengembangan usaha ini. Saat bersamaan, harga bahan baku juga terus naik.

Untuk menyiasatinya, Amelia menerapkan beberapa strategi. Misalnya, mengembangkan usaha lain yaitu menawarkan aneka jus dan jajanan pasar seperti combro, tahu, cireng. Pun menambah jasa antar ke konsumen.               

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×