kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sensasi unik dari minuman tradisional bandrek


Senin, 06 Januari 2014 / 14:05 WIB
Sensasi unik dari minuman tradisional bandrek


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Havid Vebri

Minuman bandrek menjadi salah satu pilihan masyarakat di kala udara dingin, karena sifatnya menghangatkan tubuh. Agar semakin diminati banyak kalangan, pebisnis minuman tradisional harus pandai berinovasi. Begitulah kiat yang dilakukan Djanat Adni dengan menawarkan usaha minuman bandrek bernama Sensasi Bandrek Es.

Usaha yang dirintis di Bandung, Jawa Barat, sejak  tiga tahun silam ini menyajikan tiga jenis bandrek, yaitu  bandrek panas, bandrek es batu, dan bandrek es krim. Bandrek panas dibagi lagi menjadi 9 rasa, lalu ada 9 rasa bandrek es batu, dan 10 rasa bandrek es krim.

Menurut Djanat, variasi rasa inilah ciri khas produknya dan yang membuatnya berbeda dari kompetitor. Tak heran, banyak yang menyukai minuman ini.
Makanya, sejak November tahun lalu, ia berani menawarkan kemitraan usaha  Sensasi Bandrek Es.

Meski saat ini belum memiliki mitra, ia yakin usahanya bakal berkembang dengan mengusung keunikan produknya. Satu gelas Sensasi Bandrek Es dijual berkisar Rp 3.000 - Rp 7.000, tergantung jenisnya.

Jika Anda tertarik menjajal usaha ini, siapkan modal sebesar Rp 3,8 juta. Mitra akan mendapatkan satu booth, material promosi, 100 kemasan bandrek, 9 botol varian rasa, mesin cup sealer, blender dan pelatihan membuat bandrek ala Djanat.

Namun, biaya investasi tadi belum termasuk biaya pengiriman ke tempat mitra. “Kami membuka tawaran ini kepada calon mitra di seluruh Indonesia," jelas pria berusia 43 tahun ini.

Menurut hitung-hitungan Djanat, satu gerai Sensasi Bandrek Es bisa meraup omzet berkisar Rp 2,5 juta - Rp 3 juta sebulan. Dengan keuntungan bersih mencapai 30% - 50%, mitra diperkirakan akan mencapai balik modal paling lama enam bulan.

Djanat memungut biaya royalti dari mitra sebesar 25% dari keuntungan bersih per bulan. Namun, untuk menarik banyak mitra di masa awal ini, Djanat memberikan promosi berupa pembebasan biaya royalti selama tiga tahun bagi 10 mitra pertama.

Dengan strategi promosi tersebut, Djanat berharap bisa memudahkan mencapai targetnya untuk menggaet hingga 20 mitra sampai pertengahan tahun ini. “Kami sedang gencar promosi di berbagai internet maupun offline,” ungkap Djanat. Anda tertarik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×