Reporter: Mona Tobing | Editor: Tri Adi
Perkembangan Pondok Cabe, Tangerang Selatan sebagai daerah pemukiman menjadi pasar bagi penjual batu alam dan granit. Pembangunan perumahan yang kian pesat telah meningkatkan permintaan pelbagai jenis batu-batuan ini. Tak hanya mempercantik taman dan pekarangan, batu-batu ini juga bisa untuk hiasan ruangan.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempercantik rumah Anda. Penggunaan bebatuan, seperti batu alam, granit, dan marmer bisa menjadi satu alternatif.
Banyak tempat untuk berburu bebatuan. Salah satunya di pinggir Jalan Raya Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Belasan pedagang yang dulunya berjualan di Jalan Antasari, Jakarta Selatan, pindah ke tempat ini setelah tergusur pada 2004.
Mereka menjual bermacam-macam batu, seperti batu candi dan andesit, termasuk bronjol dan kupang yang biasa dipakai untuk sarana pijat refleksi.
Selain itu, ada juga batu palimanan, templek acak, serta kacang. Dari beraneka macam batu yang dijual, batu garut dan purwakarta menjadi pilihan bagi yang ingin mendandani taman atau dinding rumah agar memiliki nuansa yang alami.
Nama pelbagai batu itu memang agak aneh. Maklum saja, banyak batu yang memang dinamai sesuai dengan asal batu dan kekhasannya. Misalnya, batu paras yogya yang berasal dari daerah Yogyakarta dan berwarna putih mulus.
Letak sentra batu alam dan granit Pondok Cabe bersebelahan dengan sejumlah sentra lain. Di sepanjang jalan yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor ini, mulai dari Jalan Raya Lebak Lestari, Cirendeu hingga berakhir di Pondok Cabe, kita akan banyak menjumpai pusat penjualan, seperti pembuatan taman dan kolam ikan.
Sentra batu alam dan granit Pondok Cabe sejatinya menempati jalur hijau dan bertetangga dengan Lapangan Golf Pondok Cabe. Menurut Neneng Noeryana, pemilik Sri Rejeki, tempat ini sangat strategis. "Apalagi, sekarang makin banyak perumahan baru yang dibangun," katanya yang juga menjual pot, paranet, pupuk, dan kolam hias.
Selama ini, Jalan Raya Pondok Cabe menjadi salah satu pintu masuk menuju Bogor. Makanya, banyak orang melintasi jalan itu. Ditambah lagi, perkembangan kawasan Pondok Cabe yang begitu pesat turut mengerek jumlah pembeli.
Abdul Gofur, pedagang lainnya di sentra ini, mengatakan bahwa batu alam dan granit tidak hanya digunakan untuk menghias taman atau pekarangan rumah saja. Batu alam juga bisa untuk menghiasi dinding rumah. "Ada juga yang menggunakan batu sebagai hiasan gambar atau lukisan yang ditempel di dinding dalam rumah ruang tamu," katanya.
Ia menambahkan, aplikasi batu-batu itu pada rumah akan membuat kesan alami sehingga lebih sejuk. Untuk memasang batu granit di dalam ruangan, tentu saja perlu ada penyesuaian terhadap interior, mulai dari warna hingga jenis batu. Gofur menuturkan, jika pemilik rumah menginginkan kesan terang, maka batu granit yang dipilih yang berwarna pastel, putih, kuning lembut, merah muda lembut, atau biru terang.
Namun, kalau sang empunya rumah kepingin nuansa gelap dengan kesan elegan, maka warna batu yang cocok menjadi pilihan, antara lain cokelat, abu-abu dan hitam. Jadi, "Tergantung selera. Namun, supaya batu awet harus di vernis terlebih dahulu," katanya.
Bukan hanya membuat batu awet, proses vernis atau pelapisan juga akan membikin warna batu tak mudah kusam. Sehingga, tetap menyala dan mengkilap.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News