Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi
Lantaran lokasinya strategis, sentra penjualan bunga di Pondok Gede, Jakarta Timur cepat populer. Sentra ini banyak diserbu pelanggan dari korporat maupun pejabat. Biasanya mereka memesan karangan bunga papan. Order bunga papan ini bisa sampai empat kali dalam seminggu.
Bagi para pedagang bunga di Pondok Gede, Jakarta Timur, tempat mereka sekarang mangkal sudah menjadi lokasi ideal untuk berjualan bunga. Soalnya, di tempat sekarang, mereka sudah memiliki banyak pelanggan tetap. Apalagi, lokasinya berjualan juga strategis, hanya 2 kilometer (km) dari rumah sakit dan asrama haji Pondok Gede.
Sementara dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII) hanya ditempuh sekitar 15 menit. Karena lokasinya strategis, sentra bunga ini cepat populer.
Pelanggan mereka banyak berasal dari kalangan korporat maupun pejabat. Menurut Muhammad Abbas, penjual bunga di sentra itu, banyak perusahaan maupun pejabat yang memesan karangan bunga darinya.
"Peminat bunga papan ini mereka yang berkantong tebal. Makanya, penjualan bunga papan menjadi andalan kami ketimbang bunga hias baik bucket ataupun tangkai," kata Abbas.
Biasanya order bunga papan ini bisa empat kali dalam seminggu. Pemesanan bunga papan bukan hanya untuk ucapan selamat ulang tahun, pernikahan, atau turut belasungkawa. Tapi juga untuk acara lain, seperti pelantikan, peluncuran produk, atau peresmian kantor baru. "Kegiatan semacam ini biasanya juga membutuhkan bunga papan, dan bagi kami ini berkah," ucap Abbas.
Lelaki 30 tahun ini mengaku selalu standby melayani pesanan yang masuk. Kebanyakan, para pelanggan berdomisili di wilayah Jabodetabek. Untuk daerah Ibukota dan sekitarnya itu, Abbas tak mengenakan ongkos tambahan. "Kami selalu mengantar bunga papan dengan menggunakan mobil pickup terbuka dan tak pernah mengirim dengan sepeda motor," lanjutnya.
Setiap pesanan bunga papan yang masuk selalu dikerjakan tiga jam sebelum dikirim. Hal itu dilakukan untuk memastikan bunga tetap fresh saat sampai ke tujuan. Dengan begitu, pelanggan tetap puas membeli bunga dari tempat mereka. "Sebisa mungkin kami tidak mengecewakan pelanggan, karena mereka ini banyak dari kalangan perusahaan dan pejabat," ucapnya.
Pemesanan bunga biasanya dilakukan melalui orang utusan. Sementara pembayarannya via transfer bank. Juju, pedagang bunga di sentra ini mengamini pernyataan Abbas. Pria yang sudah lima tahun berjualan di sentra ini mengatakan, banyak pemesan bunga papan berasal dari perusahaan, pengusaha, dan pejabat.
Juju bilang, meski tak langsung datang dan hanya mengirim utusannya ke sentra ini, tapi dari ucapan yang tertulis sudah tergambar jelas pengirimnya. "Saya tak ingin menyebut nama, tapi nama pengirim dan yang dikirim cukup familiar," tandasnya.
Menurut Juju, tak jarang pelanggan menghubungi tokonya karena ingin mengirim bunga untuk koleganya yang berdomisili di daerah Pondok Gede dan sekitarnya.
Muhammad Badri, pemilik Indau florist menyatakan, banyak pelanggan mengenal sentra ini dari relasi atau dari internet. Pasalnya, beberapa pedagang sudah mulai memajang tokonya lewat dunia maya. "Umumnya pelanggan karangan bunga papan orang sibuk, mereka hanya ingin angkat telpon, transfer uang dan bunga segera dikirim," ujarnya.
Ketiganya sepakat, meski bisnis bunga menguntungkan namun bisnis ini tidak mudah dijalankan. Bisnis bunga cukup berisiko bagi yang buta dan nihil pengalaman tentang bunga. "Modalnya besar dan perputaran uangnya cukup lama di tahun-tahun awal," jelas Abbas.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News