kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

Sentra emas Cikini: Mayoritas pembelinya menengah ke bawah (3)


Selasa, 16 Agustus 2011 / 12:39 WIB
Sentra emas Cikini: Mayoritas pembelinya menengah ke bawah (3)
ILUSTRASI. Suasana di Danau Lemona Tasikmalaya. Dok: Instagram Danau Lemona Tasikmalaya


Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi

Melonjaknya harga emas membuat penjualan emas di sentra perhiasan emas Cikini melorot. Apalagi, sebagian besar pelanggan mereka adalah kelas menengah ke bawah yang rentah dengan harga. Para pedagang itupun hanya bisa bisa berharap harga emas bisa terjangkau lagi.

Harga emas yang terus menjulang tinggi tak bisa dinikmati pedagang perhiasan emas di sentra emas Cikini, Jakarta Pusat. Menurut pedagang, nilai penjualan mereka terus menurun beberapa tahun ini.

Tanti Suwirya, pengelola Toko Emas Cakra Kirana di Gedung Permata Cikini mengatakan, selama ini sebagian besar pelanggan tokonya adalah segmen menengah ke bawah. "Dalam situasi ekonomi seperti ini banyak konsumen menunda hasrat membeli emas," katanya.

Menurut Tanti, segmen pasar menengah ke bawah itulah yang membuat sentra emas yang berusia lebih dari 20 tahun ini sepi. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh pedagang kecuali bertahan dan menunggu harga emas turun kembali.

Wanita berusia 65 tahun ini mengatakan, tidak hanya pedagang emas di sentra Cikini yang meratapi tingginya harga logam mulia ini. Sebab, hampir semua toko emas yang menyasar kalangan menengah ke bawah mengalami hal serupa.

Tanti berharap, suatu saat nanti penjualan akan kembali stabil. Apalagi, citra sentra emas Cikini masih dianggap baik oleh masyarakat. "Meski menjual emas untuk segmen menengah ke bawah, kualitasnya tetap nomor satu," klaimnya.

Domy, pemilik toko emas Mudjur di Pertokoan Menteng Prada, juga berharap harga emas bisa kembali terjangkau pelanggan. Dengan konsumen menengah ke bawah, harga emas yang tinggi seperti sekarang ini menyulitkan hampir seluruh pedagang emas.

Kendati demikian, Arifin, pemilik toko emas Harapan Baru di Gedung Permata Cikini tak yakin saat harga emas kembali stabil, sentra ini akan ramai kembali oleh pengunjung.

Ia beralasan, terus menurunnya penjualan bukan hanya terjadi saat harga emas naik, tapi jauh sebelumnya, "Kenaikan harga emas bukan satu-satunya penyebab merosotnya penjualan," ujarnya.

Saat ini untuk menambah pendapatan, Domy dan banyak pedagang lain di Cikini mengandalkan pembuatan perhiasan pernikahan seperti wedding ring. "Pesanan wedding ring sifatnya kebutuhan, sehingga meski mahal konsumen tetap mencari," ujar Domy.

Walau jumlah pesanan pembuatan cincin pernikahan tak bisa diprediksi tiap bulannya, harga yang lumayan membuat omzet meningkat. "Harga tergantung modelnya," kata Domy.

Sebagai gambaran, wedding ring dengan bentuk spesial harganya bisa mencapai Rp 15 juta per pasang hanya untuk desain, di luar kadar emas yang melekat di dalamnya.

Harga cincin pernikahan itu juga lebih mahal dibandingkan dengan harga perhiasan emas biasa. Untuk emas 24 karat, Tanti menjual dengan harga rata-rata di atas Rp 400.000 per gram, sedangkan emas 22 karat harganya Rp 380.000 per gram.

Menurutnya, harga jual emas di sentra perhiasan emas Cikini hampir merata di semua toko. Apalagi emas-emas tersebut memang disuplai dari pabrik dan distributor yang sama. "Mungkin hanya model dan bentuk yang membedakan harga," imbuhnya.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×