kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sentra gerobak Parung: Berkolaborasi untuk penuhi kebutuhan modal (3)


Selasa, 22 November 2011 / 14:33 WIB
Sentra gerobak Parung: Berkolaborasi untuk penuhi kebutuhan modal (3)
ILUSTRASI. Pembicaraan India dan China soal perbatasan di Himalaya kembali buntu


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi

Kualitas gerobak yang bagus membuat sentra gerobak Jalan Raya Ciputat Parung memiliki pelanggan setia. Beberapa pengusaha makanan dan minuman, termasuk usaha kemitraan memesan gerobak di sentra ini. Sayangnya, modal para perajin ini sangat terbatas.

Kualitas yang baik membuat sentra pembuatan gerobak di Jalan Raya Ciputat Parung, Bogor, banyak dicari pembeli. Tercatat sejumlah pengusaha kemitraan makanan memesan gerobak dagangan dari sentra ini, seperti Mie Ayam Grobakan dan Mister Jelly.

Mie Ayam Grobakan sampai saat ini telah mempercayakan pembuatan 97 gerobak mi ayam di sentra ini. "Kualitasnya terbukti baik dan tahan lama, oleh karena itulah semua kami dipesan dari sana," kata Dewi Kartini Kurniasih, Manajer Mie Ayam Grobakan di Depok.

Sampai akhir tahun ini, Dewi berencana memesan lagi beberapa gerobak kayu di sentra ini. "Mie Ayam Grobakan memang sering memesan gerobak dalam jumlah banyak," kata Ismail, pemilik UD Prima Jaya di sentra ini.

Ismail menambahkan, banyak langganan yang bertahan karena dia selalu menjaga kualitas. Maklum, pembuatan gerobak kayu ini telah menjadi sumber pendapatan lumayan, setelah pesanan produk lain seperti kusen pintu, jendela, perlengkapan meja, dan kursi makan.

Apalagi untuk membuat satu gerobak tak membutuhkan waktu yang lama. "Hanya berkisar antara tiga sampai sepuluh hari tergantung desain yang diinginkan pembeli," terang Ismail.

Setelah desain dibuat, langkah yang perlu dilakukan adalah membuat kerangka gerobak. Pembuatan rangka gerobak inilah, menurut Ismail, membutuhkan waktu cukup lama sekitar satu hari. Setelah rangka selesai, bagian gerobak lain seperti tempat penyimpanan bahan baku, tempat menaruh perlengkapan memasak, dan sebagainya dikerjakan.

Gerobak yang sudah setengah jadi kemudian diampelas dan dicat agar dan awet. Langkah terakhir sebelum diserahkan ke pembeli adalah pemasangan roda gerobak.

Syafei, pemilik UD Riski Jaya, menambahkan bahwa bisnis pengolahan kayu di sentra ini termasuk mandiri. Keberadaan sentra ini tanpa mendapat sentuhan bantuan dari pihak mana pun, termasuk bantuan pemerintah.

Inilah yang menyebabkan, banyak perajin kayu yang kesulitan memenuhi permodalan untuk mengembangkan usaha. "Saat ini kami belum berani pinjam ke koperasi, apalagi bank. Kami takut saat pesanan turun kami tidak bisa membayar," kata Syafei.

Syafei, begitu juga perajin yang lain, seperti Abdul Qodir dan Nurawi lebih mengandalkan pinjaman keluarga dan kerabat untuk mencukupi permodalan seperti pembelian bahan baku awal.

Abdul Qodir dan Nurawi adalah bapak anak yang sama-sama membangun usaha pengolahan kayu dan pembuatan gerobak di Jalan Raya Ciputat Parung. Karena hubungan yang dekat inilah, dua orang ini mampu menyiasati kekurangan modal usaha.

Jika Nurawi, sang ayah mendapatkan order berlimpah dan tidak memiliki cukup modal, dia akan memakai jasa dan bahan baku milik Abdul Qodir. Demikian pula sebaliknya. "Nanti kalau order selesai, baru bagi-bagi keuntungan," ujar Abdul Qodir.

Kolaborasi seperti ini pula yang banyak dianut para perajin di sentra ini.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×