Reporter: Mona Tobing | Editor: Tri Adi
Sudah sejak lama, kawasan Mayestik terkenal sebagai salah satu sentra penjualan kain. Lokasinya yang dekat dengan pusat berbelanjaan dan pemukiman warga membuat kawasan ini tak pernah sepi pengunjung. Bahkan, menjelang Lebaran dan hari--hari besar keagamaan, kawasan ini penuh sesak oleh pengunjung yang berburu kain untuk merayakan hari besar itu.
Berlokasi di Jalan Tebah 3, Jakarta Selatan, kawasan ini dikenal sebagai pusat kain sejak tahun 1970-an. Menariknya, tak cuma pedagang yang umumnya mewarisi usaha keluarga, pembeli kain di sana juga begitu.
Salah satunya Ida, yang pada hari Minggu kemarin asyik membeli varian kain bersama anaknya di salah satu toko kain di Mayestik, Ratu Busana. Ida bertutur, sejak masih muda, ia sudah kerap berbelanja kain di Mayestik. "Dulu belanja sama ibu saya, sekarang belanja sama anak," ujar perempuan yang kini berusia 45 tahun ini.
Ini persis dengan rekam jejak para pedagang kain di kawasan itu yang umumnya mewarisi usaha keluarganya. Omzet yang terus mengalir dan lumayan tinggi yang membuat mereka enggan melepaskan usaha itu ke orang lain.
Ini pula yang menjadi alasan Afiing tetap berjualan kain di Mayestik meneruskan usaha keluarganya. Selain menghasilkan pendapatan yang lumayan, "Tutup satu sampai dua hari saja, pelanggan terus terusan telepon," ujar pemilik kios di Pasar Mayestik.
Meski banyak yang mewarisi usaha keluarganya, tak sedikit juga yang membuka toko sendiri. Selain penduduk lokal, banyak juga warga keturunan India yang berjualan kain di sentra ini.
Sebut saja Manuhargas Timkadas. Pemilik Ratu Busana ini sudah delapan tahun membuka usaha toko kainnya di Mayestik. Seperti juga nenek moyangnya, yakni orang India yang memakai kain sari dalam kehidupan sehari-hari, "Orang Indonesia punya kebaya dan batik untuk dipakai sehari-hari," ujar pria berkebangsaan India yang lahir di Jakarta ini.
Kegemaran orang Indonesia berpakaian gamis atau pakaian yang menunjukan identitas keagamaan menjadikan prospek bisnis berjualan kain di Pasar Mayestik cerah.
Apalagi, sentra kain Pasar Mayestik punya kelebihan dibandingkan dengan tempat lain, yakni tempat yang strategis sekaligus cukup nyaman. Jejeran toko kain yang ada di sana umumnya melengkapi ruangan mereka dengan pendingin ruangan. Semakin menarik perhatian pengunjung karena mereka umumnya juga menata interior ruangan.
Dengan berbagai kelebihan itu, jangan keburu mengambil kesimpulan harga kain di sini mahal. Pembeli bisa menawar harga kain. Kalau pintar dalam urusan tawar menawar, Anda bisa berhemat mulai Rp 5.000 sampai Rp 20.000.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News