kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sentra Konveksi Jepara: Bisnis turun-temurun (2)


Selasa, 20 November 2012 / 13:43 WIB
Sentra Konveksi Jepara: Bisnis turun-temurun (2)
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Asabri (persero) Sony Widjaja (dua kiri) berserta para komisaris dan direksi memberikan paparan usai peluncuran Logo baru PT Asabri Bogor Jawa Barat, Senin (26/2).


Reporter: Marantina | Editor: Havid Vebri

Sentra konveksi di Desa Sendang, Jepara, Jawa Tengah sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Puluhan warga desa ini menggantungkan hidupnya dari usaha konveksi ini.

Semua kegiatan konveksi, seperti menjahit, dipusatkan di rumah-rumah warga. Sebagai tempat produksi, hampir semua rumah di desa ini penuh dengan tumpukan kain siap jahit.

Menurut cerita warga setempat, usaha konveksi di desa ini merupakan usaha turun-temurun yang diwariskan oleh para orang tua. "Saya sendiri meneruskan usaha orang tua sejak tahun 2003," kata Eniseh Minarti, salah satu pelaku usaha di sentra konveksi ini.

Selain Eniseh, kedua saudara kandungnya juga memiliki usaha konveksi mengikuti jejak orang tua mereka. Eniseh menyatakan sudah mahir menjahit pakaian sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).

Sejak usaha konveksi ini jatuh ke tangannya, Eniseh pun memindahkan seluruh kegiatan produksi ke rumah yang ditempatinya. Dalam mengelola usaha ini, ia berbagai tugas dengan suaminya. Ia bertugas menjahit, sementara suaminya memotong kain.

Eniseh fokus memproduksi baju olahraga dan celana training. Awalnya, produksi konveksinya belum banyak. “Saya cuma bisa produksi 500 potong baju dan celana waktu itu,” ujarnya.

Seiring makin dikenalnya desa ini sebagai sentra konveksi, order yang diterimanya semakin banyak. Dengan dibantu sembilan karyawan, kini ia mampu memproduksi hingga ribuan kaos olahraga dan celana training.

Kendati jumlah karyawannya sudah lumayan banyak, Eniseh kadang masih kewalahan memenuhi permintaan pembeli. "Beberapa kali saya bekerja sama dengan saudara saya untuk melayani orderan dari pembeli," ujarnya.

Pelaku usaha lainnya, Subekan juga mendapat keahlian di bidang konveksi dari kedua orang tuanya. Bedanya, ia tidak mewarisi usaha konveksi orang tuanya. Subekan merintis sendiri usaha ini sejak tahun 2009.

Ia tidak kesulitan menekuni usaha ini lantaran banyak pelanggan orang tuanya kini juga menjadi pelanggannya. Saat ini, Subekan rutin memasok produk konveksi ke beberapa pasar di Jawa Tengah. “Mereka biasa membeli baju dan celana ke saya karena memang sudah kenal orang tua saya,” katanya.

Pemain lainnya, Rita juga rutin memasok konveksi ke beberapa pedagang pasar di Jawa Tengah. Selain dari para pedagang, ia juga sering mendapat order dari sekolah-sekolah untuk menyediakan seragam olahraga. "Hampir semua sekolah di Jepara, mulai SD hingga SMA memesan seragam olahraga ke Desa Sendang," ujarnya.

Menurut Rita, produk konveksi Sendang sulit untuk menembus pasar luar Jawa. Sebab, dari segi kualitas masih kalah dengan produk dari daerah lain.       

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×