kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Sentra Kue Cirebon: Diminati pedagang luar kota (2


Selasa, 08 Januari 2013 / 12:03 WIB
Sentra Kue Cirebon: Diminati pedagang luar kota (2
ILUSTRASI. Ketahui Manfaat Timun Untuk Kecantikan, Merawat Kulit Wajah Sensitif


Sumber: Kontan 8/1/2013 | Editor: Havid Vebri

Berdiri sejak tahun 1990-an, Pasar Kue Weru, Plered selalu ramai dikunjungi pembeli. Selain warga Cirebon, banyak juga masyarakat dari daerah sekitar Cirebon menyambangi sentra ini.

Di musim-musim tertentu, seperti puasa dan Lebaran, jumlah pengunjung pasar ini selalu membludak. Tak hanya konsumen akhir, pada masa ini, banyak pedagang parsel yang memborong kue dari pasar ini.

Sementara di hari biasa, pasar ramai diserbu para pemilik toko kelontong atau toko-toko kue di kawasan Cirebon dan sekitarnya. "Pedagang dari pasar Sumedang, Indramayu, dan Brebes, rata-rata semua belanja ke sini," ujar Prita salah seorang pedagang di pasar kue tersebut.

Prita mengaku, pelanggannya banyak yang berprofesi sebagai pedagang kue di daerahnya masing-masing. Karena itu, kiosnya tak pernah sepi pembeli. Dari hari Senin hingga Jumat, pasar selalu ramai.

Sementara, Sabtu dan Minggu agak sepi karena banyak pedagang memilih libur. Musim ramai lainnya adalah menjelang puasa dan Lebaran. "Kalau menjelang Lebaran, saya harus stok banyak," ujar Prita.

Pasalnya, pabrik mulai libur menjelang Lebaran. Sementara permintaan kue masih tinggi. Omzet Prita pun bisa meningkat lebih dari dua kali lipat di musim ini.

Selain dari Cirebon, Prita juga mendapatkan pasokan kue dari wilayah Bandung dan Ciamis. Biasanya, ia mendapatkan kue langsung dari pabrikan, terutama pabrikan kue skala home industri.

Pabrikan ini rutin memasok kue minimal satu hingga dua kali dalam seminggu. "Tinggal SMS (short message service/ pesan pendek) saja apa yang kurang ke mereka, nanti langsung dikirim dan bayar di sini," ujar Prita.

Di kiosnya, Prita banyak menjajakan kue-kue khas daerah. Pertimbangannya, kue-kue seperti ini masih banyak dicari di warung-warung, dan biasanya dipakai sebagai suguhan buat tamu atau penganan hajatan.

Selain itu, jenis jajanan ini memungkinkan ia untuk menarik kembali (retur) barang. Jika ada kue yang rusak atau tidak laku, bisa dikembalikan ke pabrik.

Rata-rata kue yang ia jajakan bisa tahan satu minggu hingga tiga bulan sebelum kadaluarsa. "Karena itu, jualan saya ini harus habis dalam tiga hari sejak dari pabrik," tutur Prita.

Selain Prita, toko kue milik Azril juga selalu ramai dikunjungi pembeli. Selain hari-hari kerja, ia juga kebanjiran order menjelang Lebaran.

Azril mengaku, pelanggannya menjelang Lebaran kebanyakan para pembuat parsel. Mereka ini banyak berburu kue-kue bal (kiloan) juga. Namun, kemasannya dibuat semenarik mungkin. "Kalau buat parsel, sekali belanja Rp 30 juta," ujar Azril.

Selain parsel, banyak juga pelanggannya menjadikan kue kiloan sebagai kue lebaran dan dikemas dalam setoples.        

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×