kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.541   -2,00   -0,01%
  • IDX 6.846   18,14   0,27%
  • KOMPAS100 989   0,95   0,10%
  • LQ45 766   2,38   0,31%
  • ISSI 219   0,33   0,15%
  • IDX30 397   1,75   0,44%
  • IDXHIDIV20 467   0,54   0,11%
  • IDX80 112   0,35   0,31%
  • IDXV30 115   0,39   0,34%
  • IDXQ30 129   0,29   0,22%

Sentra kusen Bandung: Terkenal sejak dulu (3)


Selasa, 10 April 2012 / 13:23 WIB
Sentra kusen Bandung: Terkenal sejak dulu (3)
ILUSTRASI. Trailer perdana serial superhero Jupiter's Legacy, segera tayang 7 Mei di Netflix


Reporter: Noverius Laoli, Noverius Laoli | Editor: Tri Adi

Sentra penjualan kusen kayu di Jalan Otista, Tegallega, Bandung, Jawa Barat (Jabar) sudah terkenal di kalangan masyarakat Bandung dan sekitarnya. Pelanggan sentra ini kebanyakan pembeli perorangan dan kontraktor bangunan. Para pedagang banyak mendapatkan pasokan kayu dari perusahaan kayu di daerah Jawa Barat.

Berdiri sejak tahun 1970-an, sentra kusen kayu di Jalan Otista, Tegallega, Bandung, Jawa Barat, sudah terkenal sejak zaman dulu. Sebagian besar masyarakat Bandung yang hendak membangun rumah, pasti menyambangi sentra ini untuk memilih kusen kayu yang mereka inginkan.

Para pelanggan sudah turun temurun mengenal dan berbelanja di sentra ini. Didong Hidayat, pemilik toko Multi Jaya mengatakan, hampir semua pelanggan yang berbelanja di tokonya berasal dari wilayah Bandung dan sekitarnya. Sementara pelanggan dari luar kota, sangat jarang. "Bahkan nyaris tidak ada dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya.

Selain pembeli perorangan, pelanggannya juga banyak dari kalangan pemborong atau kontraktor bangunan. Nanang S, pemilik toko PK. Rukmintara Jaya Kusen menambahkan, para pembeli perorangan kebanyakan mencari kayu kusen dengan kualitas bagus. "Mereka banyak mencari kayu kamper samarinda, kualitas kayu ini memang bagus," ujarnya.

Sementara, kontaktor biasanya memesan kayu yang harganya murah, seperti kayu mahoni dan borneo. Pedagang lainnya, Asep Sobandi juga mengatakan hal yang sama. Tapi, kebanyakan pelanggannya selama ini dari perorangan. "Kebanyakan mereka yang mau membangun rumah," ujarnya.

Pasokan kayu juga didapat para pedagang dari daerah Bandung dan sekitarnya. Umumnya, mereka memesan kayu dari perusahaan pengolah kayu. Dengan begitu, mereka tak perlu lagi pergi keluar daerah untuk memesan jenis kayu yang diinginkan pelanggan.

Setiap pedagang sudah memilik pemasok. Contohnya Nanang yang banyak mendapat pasokan kayu dari perusahaan Hojaya dan PT Setia yang bermarkas di Bandung. Selain dari dua perusahaan itu, ia juga memesan kayu dari perusahaan lain yang ada di daerah Jawa Barat.

Untuk kayu jati dan mahoni, misalnya dipesan dari daerah Garut, Cianjur, Banjar, Indramayu dan Sukabumi. "Kami tinggal memesan dari mereka, dan kayunya akan diantar ke sini," jelas Nanang.

Nanang mengaku, harga pembelian kayu berbeda-beda. Harga kayu kamper samarinda, misalnya, dibanderol Rp 120.000 per meter kubik. Setelah diolah menjadi daun pintu harganya naik menjadi sekitar Rp 1,2 juta per pintu.

Sementara kayu jati dibeli dengan harga Rp 90.000 per meter kubik. Setelah menjadi daun pintu harganya berkisar Rp 900.000 per pintu. Adapun kayu borneo dibeli dengan harga Rp 70.000 per meter kubik. Harga daun pintunya sekitar Rp 750.000 per pintu.

Paling murah adalah kayu mahoni yang dibeli dengan harga Rp 50.000 per meter kubik. Setelah dibuat menjadi daun pintu harganya sekitar Rp 500.000 per pintu.

Sementara rentang harga daun jendela antara Rp 250.000 hingga Rp 750.000 per pasang. Menurut Nanang, kayu yang paling laku adalah kayu kamper samarinda, karena kualitanya bagus dan kayunya susah didapat.

Biasanya para pedagang juga saling membantu dalam memenuhi pasokan kayu. "Kami saling membantu dalam memenuhi pasokan kayu," jelasnya. n

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×