Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi
Sebagai usaha yang membidik kalangan pelajar dan mahasiswa, musim tahun ajaran baru menjadi saat paling dinanti oleh produsen mebel di Jalan Ring Road Utara, Yogyakarta. Setiap memasuki tahun ajaran baru, omzet yang mereka dapat cukup besar. Bisa tiga kali dari omzet di hari biasa.
Namun, ketika musim tahun ajaran baru telah lewat, omzet yang mereka terima kembali menyusut. Di masa-masa sepi ini mereka terus mencari cara untuk mendongkrak omzet.
Salah satunya dengan menyediakan jasa pembuatan mebel custom sesuai dengan keinginan pelanggan. Ragam mebel custom itu bisa berupa lemari, rak laundry, serta meja dan kursi.
Saat KONTAN menyambangi sentra ini pada Jumat (27/4), beberapa kios nampak memajang mebel custom pesanan pelanggan. Di kios UD Karya Mandiri milik Tukirah, misalnya, terdapat rak laundry dan meja kafe yang belum diambil oleh pemesannya.
Pelanggan mebel custom ini memang kebanyakan pelaku usaha. Dan, umumnya mereka juga masih mahasiswa. "Biasanya pelanggan tetap kami yang memesan atau merekomendasikan ke temannya," kata Tukirah.
Karena ukuran kios yang sempit, tidak semua produk custom mereka pajang di kios. Sebagian juga mereka taruh di rumah. Begitu pula dengan pengerjaannya. "Banyak yang kami buat di rumah," kata Tukirah.
Dengan digarap di rumah, hasilnya juga bisa maksimal. Hal itu dilakukan guna memenuhi harapan para pelanggan mebel custom. "Mereka biasanya pesan mebel yang kuat dan tahan lama," ujarnya.
Maka itu, bahan kayu yang digunakan juga tidak bisa sembarang. Tukirah sendiri mendatangkan kayu mahoni dari Boyolali dan Kalimantan. Menurutnya, kayu tersebut cocok untuk bahan mebel custom. "Kayunya tebal dan kokoh," ucapnya.
Kendati memproduksi mebel custom, bukan berarti produksi mebel reguler terhenti. Pembuatan mebel custom tidak mengganggu karena pelanggan sudah memesan tiga sampai satu minggu sebelumnya.
Agus Afandi, pengelola kios Limas juga menyediakan layanan custom. Ia mengaku, layanan custom bisa mendongkrak omzet di kala penjualan sedang sepi. Dari omzet harian sebesar Rp 1 juta per hari, pesanan custom menyumbang 30%-nya.
Agus mengaku, pendapatan dari produk custom itu lumayan membantu. "Kami memang dituntut kreatif agar bisa terus bertahan, apalagi kami tetap harus memikirkan bayar sewa kios," kata Agus.
Terkait layanan custom ini, pelanggan tidak saja memilih model dan bentuk yang diinginkan. Tapi, juga bebas memilih bahan baku kayu sesuai standar kualitas yang mereka inginkan. Hanya, pilihan kayu itu nantinya akan berpengaruh pada harga jual yang dikenakan.
Tapi umumnya, produk custom di tempat ini dibanderol mulai 250.000-Rp 1 juta per unit.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News