Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi
Agar bisa menjaring konsumen, pemilik showroom mobil bekas di kompleks Serba Oto Palem Semi, Karawaci, Tangerang, banyak memajang mobil bekas yang ramai diburu konsumen. Pemilik showroom sengaja menghindari menjual mobil bekas yang memiliki konsumen terbatas.
Seperti yang dilakukan Firmansyah, pemilik showroom FR Auto Mobilindo. Ia mengaku lebih banyak menjual mobil berpenumpang jenis multipurpose vehicle (MPV) di showroom-nya. "Mobil berpenumpang inilah yang banyak peminatnya," kata Firmansyah.
Namun, tidak seluruh mobil jenis MPV laris terjual di kompleks Serba Oto ini. Firmansyah bilang, mobil jenis MPV yang laris kebanyakan mobil MPV pabrikan dari Jepang. "Terutama mobil MPV yang harganya di bawah Rp 150 juta," ungkap Firmansyah.
Menurut Firmansyah, harga MPV dari Jepang lebih murah ketimbang MPV dari Eropa atau Amerika Serikat (AS). Selain itu, mobil MPV Jepang juga sudah teruji keunggulannya. "Dalam sebulan saya bisa menjual dua unit," kata Firmansyah.
Dengan menjual dua unit mobil bekas, Firmansyah mendulang omzet antara Rp 150 juta sampai dengan Rp 200 juta per bulan. Setiap mobil itu dijual pada kisaran harga Rp 75 juta sampai dengan Rp 150 juta per unit. "Laba bisnis jual beli mobil ini kurang dari 10%," ujar Firmansyah.
Selain menjual mobil bekas, Firmansyah juga membeli mobil bekas dari pengunjung. Firmansyah tidak mematok jenis mobil tertentu yang menjadi incarannya. "Yang penting harga mobil cocok, selanjutnya bisa bertransaksi," terang Firmansyah.
Populernya mobil bekas pabrikan Jepang di Serba Oto diakui pemilik showroom lainnya. Endang Suryadi, pemilik showroom Diva Mobil, misalnya, menyatakan bahwa mobil Jepang masih menjadi favorit dagangannya. Selain harga jualnya lebih kompetitif ketimbang mobil Eropa atau AS, mobil Jepang tetap menjadi favorit pembeli. "Padahal, berbicara kualitas, mobil Eropa dan AS juga bagus," kata Endang.
Endang menjelaskan, mobil yang paling laris di showroom miliknya adalah mobil jenis MPV pabrikan Jepang yang dijualnya mulai Rp 60 juta sampai Rp 300 juta. Merek yang paling diburu adalah Toyota Avanza dan Innova, Daihatsu Xenia, serta beberapa merek mobil Jepang lainnya.
Dari sisi tahun produksi, mobil yang banyak dicari adalah mobil yang diproduksi tahun 2000-an. Selain MPV, mobil sedan juga banyak dicari konsumen yang datang ke sentra mobil ini.
Walaupun mobil pabrikan Jepang paling laris, sebagian pemilik showroom di kawasan ini, termasuk Endang, masih tetap menjual mobil Eropa dan mobil dari AS. Akan tetapi dari sisi penjualan, mobil Jepang paling dominan. "Mobil Jepang cepat terjualnya, sementara mobil non-Jepang butuh waktu lama agar bisa terjual," kata Endang.
Sejak membuka showroom mobil tahun 2007, Endang kini bisa menjual rata-rata 10 unit mobil bekas per bulan. Dari penjualan itu, Endang membawa pulang omzet Rp 1 miliar per bulan.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News