Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Penjualan mobil di kota besar terus tumbuh. Walaupun jalan macet, mobil tidak hanya dipandang secara fungsional, melainkan sebagai gaya hidup. Maka, orang terus membeli mobil. Tak heran, bisnis turunannya seperti onderdil dan aksesori mobil juga tumbuh.
Latar belakang seperti itu yang membuat Pasar Automotive Onderdil dan Variasi di Duren Sawit, Jakarta Timur tumbuh dan berkembang.
Sesuai namanya, sentra ini terletak di daerah Duren Sawit, Jakarta, lebih tepatnya di Jalan Dermaga Raya. Tidak sulit mencapai lokasi sentra ini. Sebagai patokan, jika Anda memasuki Jalan Dermaga Raya lewat Jalan Pahlawan Revolusi, maka sentra ini akan ada di kiri jalan bersebelahan dengan sebuah apotek.
Para pedagang menempati satu gedung bertingkat dua. Namun, lantai satu atau lantai dasar hanya untuk areal parkir sehingga semua pedagang menempati lantai di atasnya. Konon, PD Pasar Jaya habis sekitar Rp 11 miliar untuk membangun gedung tersebut.
Setidaknya ada 100 kios permanen di sana. Luas tiap kios sekitar 4 meter persegi. Beberapa pedagang, ada yang memiliki empat kios sekaligus untuk memajang barang dagangannya. Di masing-masing kios tersedia montir yang siap memasang komponen belanjaan pelanggan ke mobilnya.
Untuk jam operasionalnya tiap kios berbeda-beda, tapi secara umum mereka setiap hari buka dari jam 8.00 hingga 17.30. “Tergantung, kalau lagi ramai bisa sampai malam,” ujar Yudiarto, salah satu pedagang di Pasar Automotive Onderdil dan Variasi.
Sebelum disulap menjadi gedung permanen oleh PD Pasar Jaya, para pedagang hanya berjualan dengan tenda-tenda beratapkan terpal di lokasi ini. Baru di 2007, PD Pasar Jaya, merevitalisasi Pasar Automotive Onderdil dan Variasi tersebut. "Ketika masa pembangunan, pedagang dipindahkan sementara ke Perumnas Klender," ujar Majid.
Baru kemudian, pada 2011 setelah gedung tegak berdiri, para pedagang kembali lagi dengan menempati kios baru yang lebih rapi dan bersih.
Sebagian pedagang ada yang menjadi pemilik kios. Tapi, sebagian pedagang ada yang memilih untuk mengontrak kios milik orang lain. Menurut Majid, biasanya pedagang yang memiliki modal lebih membeli kios langsung ke PD Dasar Jaya. Harga satu kiosnya berada di kisaran Rp 150 juta sampai Rp 200 juta.
Sama seperti harga kepemilikan kios, untuk harga sewa kios juga beragam, bergantung dari lokasi kios. "Untuk kios yang ada di tengah gedung seperti saya, harga kontrak Rp 9,5 juta per tahun,” kata Majid.
Majid mempunyai dua kios sekaligus. Artinya, untuk sewa per tahun, ia harus merogoh kocek paling tidak Rp 19 juta per tahun. Ia menjual beraneka macam kebutuhan audio mobil. Sebulan, ia bisa menangguk omzet hingga Rp 120 juta.
Sedang Yudiarto yang menjual aksesori lampu mobil bisa mengantongi omzet hingga Rp 30 juta per bulan. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News