kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.479   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.775   76,35   0,99%
  • KOMPAS100 1.089   12,75   1,18%
  • LQ45 797   14,91   1,91%
  • ISSI 265   0,98   0,37%
  • IDX30 414   7,49   1,84%
  • IDXHIDIV20 481   9,16   1,94%
  • IDX80 121   1,78   1,50%
  • IDXV30 131   2,24   1,73%
  • IDXQ30 134   2,45   1,86%

Sentra Pakaian Otista: Banyak pakaian murah (1)


Kamis, 26 Juli 2012 / 19:08 WIB
ILUSTRASI. ISI ULANG OKSIGEN MENINGKAT. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kontan /4/7/2012 | Editor: Havid Vebri

Selain terkenal akan ragam kulinernya yang khas, Bandung juga dikenal sebagai pusat penjualan pakaian. Salah satu pusat penjualan pakaian di Bandung berada di Jalan Otista, Tegallega.

Di ruas jalan ini terdapat lebih dari 100 kios, baik permanen maupun semi permanen yang menjajakan beragam model pakaian, mulai dari kaos, celana jins, hingga jaket. Selain itu, dijual juga aneka model sepatu.

Hampir semua produk yang dijual di tempat ini dibanderol murah. Tak heran, bila sentra ini tak pernah sepi dari pembeli. Seperti saat KONTAN menyambangi kawasan ini pada Minggu pagi (23/6), sentra ini nampak ramai dipadati pengunjung.

Sebagian dari mereka terlihat masih menggunakan pakaian olahraga. Maklum, tidak jauh dari sentra ini terdapat lapangan Tegallega yang biasa dipakai warga untuk berolahraga.

Sentra pakaian ini berada tidak jauh dari stasiun angkutan umum Kebon Kelapa, Bandung, atau ITC Kebon Kelapa Bandung. Dari arah sebelah kiri stasiun dan ITC, jaraknya hanya sekitar 500 meter (m)-700 m.

Selain toko-toko permanen, kawasan ini juga diramaikan pedagang kaki lima. Jika ditotal, jumlah keseluruhan pedagang di kawasan ini lebih dari 100 pedagang.

Pada hari biasa, sentra ini mulai beroperasi pada sore hari, yakni pukul 15.00 WIB-22.00 WIB. Namun pada hari Minggu, mulai beroperasi pukul 05.30 WIB- 22.00 WIB.

Iwan Sudirman, salah seorang pedagang di sentra ini menuturkan, Jalan Otista sudah menjelma sebagai sentra pakaian sejak 1980-an. Menurutnya, yang pertama meramaikan sentra ini adalah pedagang kaki lima.

"Baru belakangan ini berdiri toko-toko permanen yang mulai berjualan pakaian dan sepatu juga," jelasnya.

Iwan sendiri sudah mulai berjualan di tempat ini sejak tahun 1992. Ia mengaku, kawasan tempatnya berjualan tak pernah sepi pembeli. Dalam sehari, rata-rata omzetnya dari berjualan pakaian mencapai Rp 500.000. Adapun laba bersihnya sekitar 10%-20% dari omzet.

Iwan menjual aneka pakaian, seperti kaus oblong, jaket, celana jeans, celana pendek, dan pakaian olahraga. Selain itu, ia juga menjual aneka sepatu, seperti sepatu kets, sepatu pantofel, dan sepatu khusus wanita.

Barang dagangannya itu dibanderol mulai Rp 15.000 - Rp 100.000 per buah. Iwan bilang, jarang ada barang yang dijual lebih dari Rp 100.000. "Kalau mahal, tidak ada yang beli," ujarnya.

Pedagang lain adalah Egi Ginanjar. Beda dengan Iwan, ia hanya fokus berjualan sepatu. Dalam sehari, Egi bisa meraup omzet 400.000-Rp 600.000. Adapun laba bersihnya 10%-15% . "Kalau pembelinya ramai, untungnya juga gede," ujarnya.

Salah seorang pengunjung bernama Agustina mengaku, kerap berbelanja di tempat ini lantaran harganya murah. "Harganya tidak terlalu mahal, dan barangnya juga lumayan bagus," ujarnya.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×