Reporter: Revi Yohana, Fahriyadi | Editor: Havid Vebri
Sentra perabotan rumahtangga merupakan satu dari sekian banyak sentra produk lain di kawasan Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Sentra perabotan rumahtangga ini sudah di Pasar Jatinegara sejak 1980-an. Lokasinya tidak jauh setelah Halte Transjakarta Pasar Jatinegara. Sentra ini berada di pinggir Jalan Pasar Jatinegara. Tapi, ada juga pedagang yang kiosnya di dalam gang yang sepanjang jalannya penuh kios perabotan rumahtangga.
Di sentra ini ada sekitar 25 pedagang. Sebagai pusat perabotan rumahtangga, tempat tersebut menjual hampir semua jenis perabotan rumahtangga. Mulai dari perabotan kecil, seperti kemoceng, gantungan baju, dan keset, hingga perabot besar semisal lemari kabinet dan tempat tidur. Selain itu, juga banyak dijual produk-produk elektroknik rumahtangga, semacam kipas angin, setrika, dan rice cooker.
Zubaedah, salah satu pedagang di sentra ini, mengaku menyediakan hampir semua jenis perabot rumahtangga. Harganya berkisar mulai Rp 10.000 untuk perabot kecil, hingga Rp 800.000 untuk perabot besar seperti tempat tidur. Ia juga menjual peralatan dapur seperti panci, penggorengan, dan kompor.
Dari usahanya ini, Zubaedah bisa mengantongi omzet minimal sebesar Rp 1 juta per hari. Menurutnya, omzetnya lumayan besar karena sentra ini selalu ramai dikunjungi pembeli. Maklum, sentra ini sudah kesohor di Jakarta dan sekitarnya. "Tempat berjualan kami ini sudah 30 tahun, turun-temurun dari kakek," jelas Zubaedah.
Awalnya, Zubaedah bilang, pedagang perabotan rumahtangga di Jatinegara yang di zaman Belanda bernama Meester Cornelis baru ada enam orang. Toko mereka belum sebesar sekarang. Tapi sekarang, selain jumlah pedagangnya makin banyak, tokonya juga besar-besar dengan barang dagangan yang makin lengkap.
Samadi, pedagang lainnya, termasuk pedagang senior. Ia sudah berjualan di tempat ini sejak 20 tahun lalu. Ia membenarkan, jumlah pedagang sekarang jauh lebih banyak dari saat awal ia berjualan. "Meski pedagang kian banyak, pembelinya juga bertambah," katanya.
Pembeli semakin ramai, Samadi menjelaskan, lantaran sentra ini semakin dikenal luas masyarakat dan semakin lengkap barang dagangannya. Ia sendiri memiliki dua toko di Pasar Jatinegara. Kedua kiosnya itu bisa meraup omzet minimal Rp 7 juta-Rp 8 juta sehari.Adapun laba bersihnya 10% hingga15% dari omzet.
Samadi mengungkapkan, sebagian besar pelanggan sentra ini merupakan warga Jabodetabek. Selain konsumen pengguna, banyak juga pelanggan sentra ini berprofesi sebagai pedagang. Biasanya, mereka menjual lagi perabotan tersebut di daerah lain. "Kalau harganya cocok dan masih bisa untung, mereka ambil barang dari sini," ungkap Samadi.
Harga perabot di tempat ini memang terhitung miring. Ambil contoh, rice cooker yang di supermarket biasanya Rp 500.000 per unit, di sini hanya Rp 350.000.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News