kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.383   -144,00   -0,87%
  • IDX 6.887   99,44   1,47%
  • KOMPAS100 1.000   19,48   1,99%
  • LQ45 769   15,42   2,05%
  • ISSI 223   2,31   1,04%
  • IDX30 398   7,22   1,85%
  • IDXHIDIV20 464   7,16   1,57%
  • IDX80 112   2,10   1,91%
  • IDXV30 114   0,72   0,64%
  • IDXQ30 129   2,64   2,10%

Sepatu buatan perajin lokal lebih diminati (2)


Senin, 06 Januari 2014 / 15:42 WIB
Sepatu buatan perajin lokal lebih diminati (2)
ILUSTRASI. Obat pusing alami.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

Awalnya, sentra sepatu Cibadak di Tangerang ini dikenal sebagai pusat penjualan sepatu olahraga merek ternama dunia. Namun belakangan, yang dijual di sentra ini justru sepatu olahraga buatan lokal. Sekarang, bisa dibilang, mayoritas pedagang di sentra ini lebih banyak penjual sepatu olahraga buatan lokal.

Firdaus, salah seorang pedagang di sana, mengatakan, para pedagang lebih suka menjual sepatu lokal  lantaran kualitas bagus dan bisa bersaing dengan sepatu impor. Harga jualnya pun  jauh lebih murah dibandingkan harga merek ternama. Sebut saja merek Adidas.

Harga jual lebih murah dan kualitas yang bagus inilah yang menyebabkan konsumen kini lebih suka memilih sepatu buatan lokal. Asal tahu saja, sepatu buatan perajin di Tangerang tak hanya menggunakan merek-merek terkenal seperti Adidas atau Nike. Ada beberapa perajin yang menggunakan merek sendiri.

Firdaus tak menampik, masih banyak konsumen yang enggan membeli sepatu produksi lokal. Tak sedikit masyarakat yang gengsi menggunakan sepatu lokal. "Jadi, mereka tetap membeli sepatu impor yang asli," ungkap pria yang sudah berjualan di sentra Cibadak selama 11 tahun.

Dengan harga yang miring, sepatu olahraga buatan Tangerang tak hanya laris dipasarkan di sentra Cibadak. Banyak juga pedagang dari luar kota yang memesan sepatu tersebut. Kata Firdaus, ia pun sering mengirimkan pesanan sepatu ke Jakarta, Bogor dan Bekasi.

Firdaus lebih banyak menggantungkan penghasilan dari menjual sepatu lokal. Bahkan, katanya, penjualan sepatu impor kurang menguntungkan. Maklum, tak setiap hari ada konsumen yang mencari sepatu impor. Makanya, ia hanya memesan sepatu impor dari situs belanja online. Itu pun setiap tiga bulan sekali.

Senada dengan keterangan Dedi Rachman. Pedagang yang membuka kios sejak 2007 ini membenarkan, pembeli paling banyak mencari sepatu olahraga dari pengrajin lokal. Dedi tak kecewa walaupun pembeli sepatu impor di sini minim. "Saya malah lebih bangga, produk lokal bisa menguasai daerah sini," tutur Dedi.

Apalagi, kata Dedi, keuntungan dari sepatu impor sangat tipis. Sebab, harga beli  sepatu impor lewat situs belanja internasional sekarang sudah cukup tinggi.

Dedi rutin memesan sepatu dari perajin lokal setiap bulan. Bahkan, jika pembeli sedang ramai, ia bisa memesan setiap minggu. Pasalnya, selain memajang di kios miliknya, Dedi juga berjualan secara online.

Lantaran produk sepatu lokal yang diperjualbelikan pada pedagang merupakan buatan perajin yang berdomisili di Tangerang, para pedagang di sentra Cibadak berani memberikan garansi selama satu bulan kepada setiap pembeli. "Cara ini untuk meyakinkan pembeli bahwa sepatu tersebut tidak cepat rusak, dan bisa sama awetnya dengan sepatu impor," ujar Dedi.

Sepatu olahraga juga punya tren, laiknya produk fesyen. Para pedagang menjual sepatu mengikuti model yang sedang tren dan paling banyak dicari pembeli. Jadi kapan Anda datang ke sentra Cibadak? (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×