Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Rizki Caturini
Bagi orang yang tidak terlalu menyukai sayur dan buah, mungkin akan asing dengan tanaman bit. Buahnya sejenis umbi-umbian serupa kentang ini berwarna merah gelap keunguan. Buah dengan nama latin Beta vulgaris ini nampak belum banyak diketahui orang. Padahal, buah ini bisa direbus sebagai pelengkap salad atau sup.
Buah ini pun bisa dibuat minuman jus lantaran dipercaya memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Beberapa manfaat buat bit di antaranya bisa membantu proses detoksifikasi dalam tubuh serta masalah wasir.
Mochammad Wahyudi, salah satu petani buah bit di Malang, mengatakan, dia baru sekitar setahun mulai menanam buah bit. Dia memiliki kebun seluas sekitar 1 hektare (ha) untuk membudidayakan tanaman ini. Tidak hanya bit, kebun seluas 1 ha itu ia tanami dengan sayuran lain. Sekali panen, ia mengaku bisa memperoleh sekitar 50 kg buah bit. "Sebenarnya panen dapat dilakukan tiap bulan asal cuaca bersahabat bagi tanaman," kata pria yang akrab disapa Yudi itu.
Pembudidaya buah bit lainnya, Aris Kidjo, dari Dieng, Jawa Tengah mengaku baru membudidayakan buah bit sejak 9 bulan yang lalu. Aris memiliki sekitar 1.000 tanaman bit yang ia budidayakan dalam polibag. Ia lebih memilih menanam dalam polibag lantaran umbi yang dihasilkan jauh lebih besar ketimbang harus ditanam ke tanah langsung. "Satu umbi beratnya bisa mencapai 8 ons," kata Aris.
Aris mengatakan, tanaman bit bisa dipanen jika telah berumur sekitar 70 hari. Dalam sekali masa panen, ia bisa menghasilkan 800 kg buah bit. Aris menjual buah ini seharga Rp 15.000 per kg. "Dari situ omzet saya bisa sekitar Rp 12 juta per panen," ujar Aris.
Selain membudidayakan sendiri, Aris mengaku juga memiliki 22 petani binaan di wilayah Dieng. Teknik pembudidayaan para petani ini secara tumpang sari dengan tanaman kentang.
Menurut Aris, para petani binaannya bisa menghasilkan 20 ton buah bit dalam sekali masa produksi. Namun produksi tersebut tidak dilakukan secara serentak karena masa tanam yang dilakukan tidak sama. "Setidaknya kami bisa melakukan panen sekali dalam 10 hari," kata Aris.
Aris mengaku hanya sanggup menampung 200 kg setiap 10 hari dari produksi petani. Ia memasarkan hasil produksi petani ke perusahaan-perusahaan dan para pengumpul.
Menurut Aris, satu orang petani bisa mengantongi laba bersih sekitar Rp 1 juta dari buah bit setiap bulan. "Jadi intinya, budidaya buah bit ini sangat membantu para petani," tandas Aris. Sayangnya, harga jual buah bit cukup fluktuatif, berkisar Rp 20.000–Rp 60.000 per kg sehingga menyulitkan. "Laba bersih 5%," kata Aris. n
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News