kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sofwan giat menjaring calon pelanggan mug dengan telepon (2)


Selasa, 11 Oktober 2011 / 13:59 WIB
Sofwan giat menjaring calon pelanggan mug dengan telepon (2)
ILUSTRASI. Petugas gabungan menggelar rapid test . KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi

Dalam menjual mug, Muhammad Sofwan, menawarkan langsung produknya melalui telepon kepada ratusan perusahaan di Bogor dan Jakarta. Dari ratusan penawaran itu, setidaknya 20% menyatakan mau memesan. Selain itu, Sofwan juga sering ikut tender pengadaan mug di BUMN atau perusahaan asing.

Meraih sukses dalam berbisnis perlu kerja keras dan ketekunan. Itulah semangat yang selalu dipegang Muhammad Sofwan, pemilik CV Prima Kreasindo, produsen mug di Bogor, Jawa Barat.

Sofwan bilang, setelah menyandang gelar insinyur pertanian dari IPB pada 1992 silam, dia bekerja sebagai tenaga pemasar di perusahaan garmen, yang tak ada kaitannya dengan gelar yang dia sandang. Namun, ia tetap berbesar hati. Dia berusaha mengambil hikmah dari pengalaman dan pelajaran memasarkan produk itu. "Saya tidak merasa ada kesalahan dalam memilih pekerjaan sebagai tenaga pemasaran," kata Sofwan.

Kurang lebih tiga tahun Sofwan, dia pindah kerja di sebuah perusahaan keramik yang berlokasi di Tangerang, Banten. Perusahaan baru tempat Sofwan bekerja itu memproduksi aneka produk keramik. Salah satunya adalah mug keramik yang kemudian menjadi inspirasi bagi Sofwan untuk membuka usaha sendiri.

Sebagai tenaga pemasaran, pria kelahiran 7 April 1968 itu dibekali informasi pasar keramik termasuk peta persaingan bisnis keramik di Indonesia. "Sembari bekerja saya juga mempelajari cara membuat desain mug," kata Sofwan. Kurang lebih tujuh tahun lamanya Sofwan bekerja di situ, perusahaan tempat ia bekerja kolaps pada 2002 setelah mengalami krisis keuangan yang parah.

Kecewa karena kehilangan pekerjaan, Sofwan tidak ingin larut memikirkannya. "Kehilangan pekerjaan membuat saya segera banting setir buka usaha sendiri," kenang Sofwan.

Karena sudah mengetahui cara pembuatan mug dan cara memasarkannya, Sofwan membulatkan tekad membuka usaha pembuatan mug sendiri. Sejatinya, Sofwan sempat tidak percaya diri karena merasa belum menguasai proses produksi mug keramik itu. Namun, ini ia kikis dengan mengulik informasi dari jaringan pabrik keramik yang dulu pernah berhubungan dengannya. Dari situ, Sofwan pun mengambil keputusan, "Produksi akhirnya saya serahkan ke pabrik, saya fokus bikin desain saja," terang Sofwan.

Tak tanggung-tanggung, untuk memenuhi kebutuhan mug, Sofwan bekerja sama dengan sejumlah pabrik di Bogor, Tangerang, Semarang, dan Surabaya.

Tetapi, sekali lagi, membuka usaha memang tak gampang. Sofwan mengakui, meski dia sudah paham seluk-beluk bisnis mug, dia tetap kesulitan saat membuka usaha sendiri. Utamanya mendapatkan pelanggan.

Apalagi, sebagai pengusaha baru, dia harus rangkap pekerjaan. Mulai sebagai tenaga pemasar, desainer mug, sekaligus manajer. "Peran itu masih saya mainkan hingga sekarang," kata Sofwan sambil tertawa.

Karena keterbatasan tenaga itu, Sofwan pun memilih jalan paling efisien dalam memasarkan mug, yakni menghubungi calon pemesan melalui sambungan telepon.

Dari ratusan perusahaan yang ia hubungi, sekitar 20% yang memesan mug. "Sisanya hanya menganjurkan saya mengirim proposal penawaran dulu," ulas Sofwan.

Berkat kesabaran Sofwan, satu per satu perusahaan mulai memesan mug kepadanya. Tidak hanya perusahaan kecil, pesanan juga datang dari BUMN dan perusahaan asing. "Untuk bisa dapat pesanan di BUMN, harus ikut tender," terang Sofwan.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×